Memanasnya kondisi Myanmar, diperparah dengan tersebarnya foto hoax yang tersebar luas di media sosial. Memang kita tahu sendiri kondisi panas Myanmar yang saat ini kita dengar bahwa begitu tertutupnya negara Myanmar terhadap kunjungan jurnalis dan lembaga swadaya masyarakat yang bertujuan untuk melakukan peliputan di wilayah tersebut. Itu dilakukan untuk menimimalkan konflik itu menyebar di dunia Internasional sekaligus mengurangi untuk memperkeruh suasana yang terjadi di Rohingya.
Namun sayang, meski minimnya informasi yang datang karena pihak Myanmar mengurangi ruang batas jurnalis Internasional, masih saja segelintir orang dengan usahanya mengakurasi data kejadian tersebut dengan sembarang. Saat ini di media sosial, banyak orang menunjukkan sikapnya terhadap isu Rohingya dengan menyertakan foto dan video, namun infonya belum tentu benar.
Dengan adanya foto-foto hoax untuk memperkeruh keadaan sekaligus dengan menjadikannya sebagai provokator membuat dunia Internasional mengecam kejadian tersebut. Namun sayangnya informasi hoax yang beredar menjadi bumbu-bumbu pelengkap yang membuat konflik komunal ini semakin keruh. Dengan kejadian itu pun ada oknum-oknum yang memperkeruh keadaan yang seperti diunggah oleh Mantan Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Tifatul Sembiring di laman twitter pribadinya, Minggu (3/9/2017)