Jakarta, IDN Times - Lagi-lagi BUMN PLN tersandung masalah. Pada Minggu (4/8), aliran listrik di area Jadebotabek dan Jawa Barat mengalami pemadaman selama lebih dari sembilan jam. Puluhan juta pelanggan PLN sudah pasti protes.
Presiden Joko "Jokowi" Widodo pun tak kalah marah. Ketika berkunjung ke kantor pusat PLN pada Senin (5/8), Jokowi sudah mewanti-wanti agar peristiwa serupa tidak kembali terulang.
Tetapi, ada permasalahan lain yang mengakar di tubuh PLN yakni korupsi. Tercatat tiga direktur utamanya pernah terjerat kasus rasuah. Mereka adalah Dahlan Iskan, Nur Pamudji dan Sofyan Basir. Di antara ketiga nama itu, hanya Dahlan yang akhirnya berhasil lolos dari status sebagai tersangka.
Pada tahun 2015 lalu, gugatan pra peradilannya dikabulkan oleh hakim tunggal di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Sementara, dua eks dirut lainnya masih harus menghadapi kasusnya bergulir di pengadilan. Maka muncul pertanyaan yang mendasar, ada apa di tubuh PLN? Kok dirutnya kerap terjerat kasus rasuah?
"Menjadi Dirut PLN itu sangat menggiurkan, banyak madu dan setannya," kata anggota komisi VII, Abdul Kadir Karding di program "Mata Najwa" yang tayang di stasiun Trans 7 pada Rabu malam (7/8).
Benarkah demikian?