Jakarta, IDN Times - Tiga eks kader muda Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengumumkan secara resmi bergabung ke Partai Amanat Nasional (PAN) pada Selasa (12/9/2023). Ketiganya yakni Anggara Wicitra Sastroamidjojo, Idris Ahmad, dan Jovin Kurniawan. Mereka dulu merupakan anggota DPRD DKI dari PSI.
Anggara merupakan Ketua Fraksi PSI di DPRD DKI Jakarta dan memutuskan hengkang pada akhir Agustus 2023. Ia mengatakan sebelum pindah ke PAN, ia telah berkomunikasi dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Erick Thohir. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu ikut diajak berbicara lantaran disodorkan PAN sebagai bakal cawapres.
"Saya juga ajak bicara Pak Zul dan Pak Erick. Kami berdiskusi dan menimbang cukup panjang. Akhirnya saya memilih untuk bergabung di PAN. Karena saya melihat PAN itu memiliki komitmen terhadap ruang berekspresi teman-teman muda," ungkap Anggara ketika memberikan keterangan pers di kantor DPP PAN, Jakarta Selatan, Selasa (12/9/2023).
Reformasi itu, kata Anggara, terlihat di PAN, dengan menempatkan anak-anak muda sebagai ujung tombak. Dengan alasan senada, Idris juga memutuskan hengkang dari PSI dan berlabuh ke PAN. Menurut Idris, isu-isu mengenai anak-anak muda betul-betul diperjuangkan.
"Meminjam bahasa Mas Eko (Ketua DPW PAN DKI Jakarta) ada eksistensi, ruang aktualisasi, dan kesempatan untuk memperjuangkan apa gagasan dari anak-anak muda," kata Idris, di tempat yang sama.
Ia juga menilai PAN tidak hanya menempatkan anak muda sebagai etalase. "Tetapi berdasarkan rekam jejak Beliau, justru berani memberikan kesempatan bermakna untuk berkarya. Pada akhirnya untuk mengabdi di DPRD atau sektor publik lainnya," ujarnya.
Sementara, Jovin mengaku ikut pindah ke PAN karena ada budaya egaliter dan penempatan berdasarkan meritokrasi. Menurutnya, PAN tidak sekadar menjual embel-embel sebagai partai anak muda.
"Ternyata PAN berkomitmen untuk menjaga marwah partai dengan melibatkan anak-anak muda," kata dia.