Jakarta, IDN Times - Mantan Direktur Penelitian, Kebijakan dan Kerja Sama Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), Tikki Pangestu, mengungkapkan tiga faktor yang menghambat turunnya jumlah perokok di Indonesia.
Tikki mengatakan, strategi pengurangan risiko tembakau (THR) lewat produk alternatif seperti rokok elektronik, produk tembakau yang dipanaskan, dan kantong nikotin terbukti berpengaruh terhadap keputusan berhenti merokok. Namun, adopsinya di Indonesia masih terhambat sehingga mempengaruhi penurunan prevalensi merokok.
Dia mengatakan, meskipun ada banyak bukti tentang potensi manfaat produk tembakau alternatif dalam mengurangi risiko kesehatan, masih banyak pihak yang abai terhadap hal tersebut.
Salah satunya, WHO yang tidak pernah mempertimbangkan potensi ini dalam mengurangi prevalensi merokok.
“Produk tembakau alternatif ini tidak digunakan secara luas untuk mengatasi epidemi merokok yang sedang terjadi di berbagai belahan dunia. Hal itu benar-benar mempengaruhi saya sebagai seorang ilmuwan. Mengapa para pembuat kebijakan, WHO, mengabaikan begitu saja bukti yang saya yakini sangat kuat bahwa produk ini benar-benar dapat menyelamatkan nyawa,” kata Tikki dalam keterangan, Rabu (16/4/2025).