Jakarta, IDN Times - Sejumlah lembaga sosial masyarakat yang tergabung di dalam Tim Advokasi untuk Demokrasi (TAUD) merilis laporan awal soal pengemudi ojol, Affan Kurniawan yang tewas dilindas oleh mobil rantis Brimob. Salah satu temuan menarik dari hasil investigasi awal TAUD yaitu rantis yang dipakai untuk melindas Affan memiliki kamera eksternal yang dapat membantu pengemudi melihat situasi di luar mobil. Dengan begitu, klaim yang disampaikan oleh Kompolnas pun terbantahkan.
"Jadi, pernyataan bahwa ada kayak semacam titik buta atau blind spot, bisa disangkal karena kendaraan taktis ini dilengkapi juga dengan kamera eksternal yang bisa dipantau dari dalam atau dashboard. Dengan begitu bisa menggugurkan argumen yang disampaikan oleh pihak kepolisian dan kompolnas," ujar Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), Dimas Bagus Arya di kantor KontraS pada Rabu (10/9/2025).
Temuan itu, kata Dimas berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh tim investigasi TAUD. Ia juga menyebut kendaraan taktis Brimob tersebut memiliki bobot hingga 4,2 ton dalam kondisi kosong dengan bodi lapis baja. Sehingga, tahan dari lemparan batu bahkan besi.
Dengan spesifikasi yang demikian canggih dan kokoh, TAUD meyakini kondisi tujuh anggota Brimob di dalamnya ada dalam situasi yang aman. Sebelumnya, pengemudi mobil rantis, Bripka Rohmat mengaku tidak tahu telah melindas Affan hingga tewas. Hal itu lantaran ada titik buta ketika kendaraan taktis menabrak Affan.
Itu pula salah satu pertimbangan mengapa sanksi etik bagi Bripka Rohmat hanya didemosi selama tujuh tahun.