Jakarta, IDN Times - Juru bicara tim pemenangan nasional Anies-Muhaimin (AMIN), Ramli Rahim, menyambut baik pengumuman yang disampaikan cawapres nomor urut tiga, Mahfud MD, yang hendak mundur dari kursi Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam).
Ramli melihat, langkah tersebut sesungguhnya sudah terlambat. Seharusnya Mahfud mundur usai namanya dideklarasikan sebagai cawapres oleh Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri.
Kendati, Ramli tetap mengapresiasi sikap Mahfud yang mengumumkan niat pengunduran diri dari Kabinet Indonesia Maju di Lampung pada Rabu (31/1/2024). Bahkan, menurutnya, harus dicontoh pejabat lain.
"Apa yang dilakukan oleh Pak Mahfud dengan mundur dari kabinet harus bisa dijadikan contoh buat pejabat lain. Khususnya bagi presiden dan menteri lainnya yang terlibat kampanye," ungkap Ramli dalam keterangan tertulis.
Menurut Ramli, bila Mahfud mundur sejak 2023 pasca-diumumkan menjadi pendamping Ganjar, publik tak lagi perlu bingung menafsirkan posisi mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu.
"Jadi, bisa menyatakan diri secara jelas sebagai kandidat. Kemudian, mereka berkampanye juga jelas bahwa mereka sedang berkampanye," tutur dia.
Sebab, kata Ramli, hingga saat ini masih banyak pejabat publik atau menteri aktif yang ikut berkampanye. Atau pejabat tersebut melakukan kampanye secara terselubung tanpa diketahui masyarakat.