Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla menerima capres nomor urut satu, Anies Baswedan di acara ulang tahun sang istri, Mufidah Jusuf Kalla. (IDN Times/Amir Faisol)
Sebelumnya, Capres Nomor Urut 1, Anies Baswedan mengaku telah menonton film Dirty Vote. Anies menegaskan, melalui film berdurasi hampir dua jam itu, ada tanda-tanda kecurangan yang terjadi pada Pemilu 2024. Oleh karena itu, dia mengajak semua pihak untuk sama-sama mengawal supaya kecurangan itu tidak terjadi.
"Jadi itu semua apakah peristiwa-peristiwa itu tanda-tanda akan ada kecurangan, iya. Itu tanda-tandanya, apakah terjadi? Nah, kita harus lihat tanggal 14 (Februari 2024)," kata Anies.
Eks Gubernur DKI Jakarta itu mengingatkan semua pihak supaya tidak melawan kehendak rakyat melalui pemilu. Ia lantas menganalogikan pemilu sebagaimana pertandingan sepak bola.
Menurut dia, bila pertandingan sepak bola diatur sampai skors yang akan diterima oleh tim tertentu, maka rakyat akan murka. Hal itu juga akan terjadi pada pemilu.
"Hati-hati dengan rakyat karena rakyat akan merespons seluruh tindak kecurangan itu dengan cara yang kita tidak tahu," kata dia."Jadi betul harus hati-hati, jangan pernah melawan yang disebut sebagai kemauan rakyat dalam sebuah pemilu, itu jangan dimanipulasi," imbuhnya.
Diketahui, film Dirty Vote dibintangi tiga ahli hukum tata negara, yakni Zainal Arifin Mochtar (Universitas Gadjah Mada), Bivitri Susanti (Universitas Indonesia), dan Feri Amsari (Universitas Andalas).
Dalam film ini, mereka memaparkan berbagai instrumen kekuasaan telah digunakan untuk tujuan memenangkan Pemilu 2024, sekalipun prosesnya menabrak hingga merusak tatanan demokrasi. Zainal Arifin berharap, analisis yang dijabarkan tiga pakar bisa menjadi dasar 'penghukuman'.
“Tolong jadikan film ini sebagai landasan untuk Anda melakukan penghukuman,” kata dia.
Sementara Bivitri menjelaskan, film ini menunjukkan adanya dugaan kecurangan yang luar biasa dalam proses Pemilu 2024.
“Banyak orang yang akan makin paham bahwa memang telah terjadi kecurangan yang luar biasa, sehingga pemilu ini tidak bisa dianggap baik-baik saja,” ujar Bivitri.
Baca berita terbaru terkait Pemilu 2024, Pilpres 2024, Pilkada 2024, Pileg 2024 di Gen Z Memilih IDN Times. Jangan lupa sampaikan pertanyaanmu di kanal Tanya Jawab, ada hadiah uang tunai tiap bulan untuk 10 pemenang.