Jakarta, IDN Times - Tuduhan bahwa Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak bersikap jujur dan adil sebagai wasit dalam pemilu 2024 semakin menjadi-jadi. Anggota Dewan Pakar Timnas Anies-Muhaimin (AMIN), Bambang Widjojanto menuding di sistem server KPU sudah dibuat algoritma khusus agar paslon tertentu menang Pemilu 2024, meski angka kongkretnya di lapangan tidak unggul.
"Jadi, kalau ada revisi di satu TPS (Tempat Pemungutan Suara), dia akan mengubah TPS yang lain. Itu bukan sekadar angka yang dicatat, tapi sistem itu yang membangun setting-nya," ujar Bambang, dikutip dari akunnya di YouTube, Minggu (18/2/2024).
Menurutnya, algoritma itu disiapkan untuk memenangkan paslon tertentu memperoleh suara di atas 50 persen. Indikasi adanya pemasangan alogaritma itu semakin menguat setelah muncul dugaan kecurangan di sejumlah TPS.
Di sejumlah TPS ditemukan penggelembungan suara. Hal itu diakui oleh tim IT Timnas AMIN terjadi di ketiga paslon. Tetapi, penggelembungan suara paling banyak terjadi di paslon nomor urut dua. Tuduhan tersebut didasarkan atas forensik informasi dan teknologi yang dilakukan oleh tim IT Timnas AMIN terhadap server di KPU.
Tuduhan ini berbeda dari banyaknya masalah yang menimpa alat bantu hitung yang digunakan oleh KPU, yakni Sirekap.