Timnas AMIN Jawab Ahok, Koalisi 01 dan 03 di Putaran Kedua Kemauan Rakyat

Jakarta, IDN Times - Wacana bergabungnya koalisi 01 dan 03 pada putaran kedua pemilihan presiden (pilpres) 2024 terus mencuat. Dua kubu bahkan sudah saling membangun komunikasi.
Wakil Kapten Tim Nasional Pemenangan Anies-Muhaimin (Timnas AMIN) Jumhur Hidayat menyampaikan bergabungnya koalisi 01 dan 03 di putaran kedua merupakan kemauan masyarakat di akar rumput.
Hal tersebut disampaikan Jumhur Hidayat untuk menanggapi pernyataan politikus PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang menilai bahwa bergabungnya kaolisi 01 dan 03 sulit terwujud.
Jumhur lantas mempertanyakan apakah Ahok sering turun ke lapangan menangkap suara di kalangan akar rumput. Dia mengatakan fenomena munculnya salam empat jari hingga nonton bareng (nobar) antara pendukung 01 dan 03 merupakan tanda bahwa akar rumput mau wacana koalisi ini terwujud di putaran kedua.
"Fakta di bawah ini memang mereka muncul fenomena empat jari, nobar bareng, itu dimana-mana," kata Jumhur saat ditemui di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (9/2/2024).
"Kalau Ahok turun ke bawah teorinya itu sangat terasa betul," imbuhnya.
1. Jumhur sebut elite politik di kubu 03 bukan Ahok tapi Megawati
Jumhur menegaskan pimpinan tertinggi di kubu Ganjar-Mahfud bukan Ahok, tapi Megawati Soekarnoputri. Sehingga untuk mewujudkan harapan masyarakat di akar rumput supaya 01 dan 03 bergabung di putaran kedua sepenuhnya menjadi wewenang Megawati bukan Ahok.
Ia yakin bahwa Mega merupakan sosok yang konsisten untuk menjaga muruah demokrasi. Dia menilai kalau saja Megawati hanya mau menang pada pilpres 2024 mungkin bisa saja ada di koalisi Prabowo-Gibran.
"Tapi ternyata dia mempertaruhkan untuk satu konstitusi, demokrasi, dia bersikap. Saya rasa kami sangat menghormati sikap-sikap seperti itu," ucapnya.
"Pasti Bu Mega tidak menghormati orang-orang yang ingin mengorbankan konstitusi dan demokrasi," imbuhnya.