Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
 (Dokumentasi TNI AU)
Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto ketika meninjau secara langsung kegiatan Korps Kadet Republik Indonesia di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. (Dokumentasi TNI AU)

Intinya sih...

  • Kementerian Pertahanan menjadi pemegang kebijakan program KKRI

  • Program KKRI sudah dua gelombang yang berjalan

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto terlihat sibuk meninjau ribuan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pada Sabtu (27/9/2025) di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Sebanyak 1.755 siswa SMK itu berasal dari kawasan Jadebotabek dan Subang yang mengikuti kegiatan Korps Kadet Republik Indonesia (KKRI).

Pada akhir pekan lalu, Presiden Prabowo Subianto juga meninjau kegiatan KKRI usai kembali dari lawatan ke empat negara.

"Kehadiran Bapak Presiden RI menjadi penyemangat tersendiri bagi para peserta yang tengah mengikuti rangkaian KKRI. Melalui program ini, generasi muda diajak untuk menanamkan nilai kebangsaan, bela negara, memperkuat karakter, dan memupuk jiwa nasionalisme," demikian tulis Agus di akun media sosialnya, Senin (29/9/2025).

Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI, Mayjen TNI Freddy Ardianzah, mengatakan program KKRI baru diadakan pada tahun 2025. Program tersebut akan dilanjutkan pada masa mendatang.

"Para peserta mendapatkan pembinaan terstruktur dan diarahkan untuk menjadi kader bangsa yang tangguh, berwawasan kebangsaan, serta siap mengabdi sesuai bidangnya masing-masing," ujar Freddy.

Menurut dia, program KKRI juga akan memiliki cakupan lebih luas agar semakin banyak generasi muda yang terlibat dan merasakan manfaatnya.

1. Leading sector program KKRI dipegang oleh Kemhan

Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto ketika meninjau secara langsung kegiatan Korps Kadet Republik Indonesia di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. (Dokumentasi TNI AU)

Jenderal bintang dua itu menjelaskan, Kementerian Pertahanan menjadi pemegang kebijakan program tersebut.

"Leading sector dari program KKRI adalah Kementerian Pertahanan sebagai pemegang kebijakan. Sementara, TNI berperan sebagai pelaksana utama di lapangan yang menyiapkan sarana, prasarana, instruktur, dan metode pembinaan," kata Freddy.

Peserta KKRI, kata Freddy, berasal dari kalangan pelajar tingkat SMA/SMK di berbagai daerah di Indonesia.

2. Sudah dua gelombang KKRI yang berjalan

Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto ketika meninjau secara langsung kegiatan Korps Kadet Republik Indonesia di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. (Dokumentasi TNI AU)

Berdasarkan keterangan dari Puspen TNI, program KKRI merupakan bagian dari implementasi Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata) sebagaimana diamanatkan Pasal 30 Ayat 1 UUD 1945 serta Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. 

Kegiatan ini hadir sebagai wadah pembinaan generasi muda dengan mengadaptasi konsep serupa dari berbagai negara seperti National Cadet Corps (India), Army Cadet Force (Inggris), Australian Army Cadet (Australia), Bangladesh National Cadet Corps (Bangladesh), Royal Canadian Army Cadets (Kanada), hingga National Cadet Corps (Singapura).

Gelombang pertama KKRI digelar pada 19–21 September 2025, diikuti oleh pelajar SMK binaan dari wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Karawang, dan Subang. Gelombang kedua dilaksanakan pada 26–28 September 2025. Program tersebut melibatkan dukungan penuh dari Kopassus, Kostrad, Kodam Jaya, Pasmar I, Kolinlamil, Lanud Halim Perdanakusuma, dan Lanud Kalijati.

Para kadet mendapat pembekalan berupa pengetahuan kebangsaan, nilai-nilai Pancasila, sejarah perjuangan bangsa, kepemimpinan berwawasan bela negara, serta keterampilan dasar kedisiplinan. Mereka juga dilatih untuk memahami bahaya narkoba, membangun kerja sama tim, menumbuhkan kepercayaan diri, mengasah kepekaan terhadap lingkungan, hingga memperkuat mental rohani melalui ibadah dan konseling.

3. Program KKRI akan diperluas ke wilayah lain

Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto ketika meninjau secara langsung kegiatan Korps Kadet Republik Indonesia di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. (Dokumentasi TNI AU)

Setelah digelar di Jadebotabek, KKRI rencananya akan digelar di sejumlah kota besar lainnya seperti Bandung, Surabaya, Semarang, Solo, Bali, Makassar, Palembang, Ambon, Medan, Yogyakarta, hingga Jayapura. Program ini dirancang untuk jangka pendek maupun jangka panjang sehingga diharapkan mampu melahirkan generasi muda yang disiplin, patriotik, dan visioner.

Kehadiran KKRI disebut menjadi langkah strategis TNI dalam jangka pendek maupun jangka panjang untuk membangun sinergi dengan seluruh komponen bangsa. Dengan melibatkan pelajar tingkat menengah sebagai kader muda, TNI berharap akan lahir generasi yang berdisiplin tinggi, berwawasan kebangsaan, dan memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat.

Editorial Team