Jakarta, IDN Times - TNI Angkatan Laut dilaporkan tidak akan memperpanjang operasi pengangkatan badan KRI Nanggala-402 yang masih berada di kedalaman 838 meter perairan utara Bali. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Penerangan TNI AL, Laksamana Pertama Julius Widjojono, ketika dihubungi IDN Times pada Selasa (25/5/2021). Saat ini, operasi pengangkatan badan kapal selam buatan Jerman tersebut dilakukan dengan bantuan Angkatan Laut Tiongkok.
"Gak (diperpanjang), kelihatannya gak diperpanjang karena sudah (proses operasi) optimal" kata Julius ketika itu.
"Untuk (operasi bersama) AL Tiongkok kelihatannya seperti itu, karena pengangkatan kan sudah tidak bisa," imbuhnya.
AL dari Negeri Tirai Bambu sebelumnya diketahui mencoba untuk mengangkat bagian anjungan KRI Nanggala-402. Namun, saat hendak ditarik ke permukaan laut, tali sling tersebut putus lantaran beban anjungan lebih berat dari perkiraan.
Namun, pengumuman resmi baru disampaikan setelah ada surat yang diteken oleh Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana Yudo Margono. "Jadi, untuk proses salvage akan dihentikan pada akhir Mei," ujarnya.
Sebelumnya, TNI AL telah menyampaikan KRI Nanggala-402 tenggelam di dasar laut dan kapalnya terbelah menjadi tiga bagian yaitu anjungan (sail), buritan (stern) dan haluan (bow). Jarak antar bagian itu terpisah sekitar 107 meter.
Lalu, bagaimana dengan nasib 53 jenazah kru KRI Nanggala-402?