Jakarta, IDN Times - TNI Angkatan Laut sedang memeriksa benda asing yang diduga merupakan drone bawah laut yang ditemukan di perairan Pulau Selayar pada 20 Desember 2020 lalu. Kepala Dinas Penerangan TNI AL, Kolonel Julius Widjojono mengatakan benda asing itu sudah dibawa dari Makassar menuju ke suatu lokasi yang tidak ia sebutkan. Benda asing itu diduga dibawa ke markas TNI AL di area Surabaya.
"TNI AL sudah mengevakuasi barang yang diduga drone laut dari Kabupaten Selayar dengan menggunakan kapal Angkatan Laut (KAL) Mamuju II.6 pada Rabu, 29 Desember 2020. Kapal kemudian menuju dermaga Layang Mako Lantamal VI, Makassar," kata Julius ketika dihubungi IDN Times melalui pesan pendek pada Sabtu, 2 Januari 2020 lalu.
Meski bukan kali pertama benda semacam ini ditemukan di wilayah perairan Indonesia, saat ini menarik perhatian publik. Dari tampilan fisik benda asing itu menyerupai kendaraan bawah air tanpa awak (UUV) sayap laut buatan Tiongkok.
Meski mirip, namun TNI AL belum mengambil kesimpulan bahwa benda asing itu adalah drone buatan Tiongkok. "Masih diperiksa," ujar Julius lagi sambil menyebut hasil penyelidikan mereka akan diungkap ke publik.
Benda asing serupa juga pernah ditemukan oleh nelayan di perairan Masalembu, Sumenep, Madura pada 22 Januari 2020 lalu. Sedangkan, pada Maret 2019, benda tersebut juga ditemukan oleh nelayan lokal di Pulau Tenggel, Kepulauan Riau.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah, enggan mengomentari lebih jauh. Kemlu memilih menunggu hasil penelusuran yang dilakukan oleh TNI AL. "Coba, dicek dengan TNI AL yang sedang meneliti objek tersebut," tutur pria yang akrab disapa Faiza itu pada Sabtu kemarin.
Apa fungsi dari alat bawah laut yang ditemukan oleh nelayan lokal? Bila ini dilakukan oleh negara asing, bagaimana sikap yang sebaiknya ditempuh oleh Pemerintah Indonesia?