Jakarta, IDN Times - TNI Angkatan Udara membantah memberlakukan tes keperawanan di dalam mekanisme rekrutmen calon prajurit mereka. Tes keperawanan biasanya merupakan bagian dari tes kesehatan yang dilalui oleh calon prajurit perempuan.
Tes tersebut dilakukan oleh tenaga kesehatan dengan memasukkan dua jari ke dalam kemaluan calon prajurit perempuan. Tujuannya, untuk mengetahui apakah selaput dara calon prajurit perempuan masih dalam kondisi utuh atau tidak.
Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau), Marsekal Pertama Indan Gilang Buldansyah menepis ada tes semacam itu bagi calon prajurit perempuan. "Di dalam aturan keputusan KSAU tidak disebutkan tes keperawanan," kata Indan kepada IDN Times melalui pesan pendek pada Kamis, 12 Agustus 2021 lalu.
Ia menjelaskan proses tes kesehatan dalam proses rekrutmen calon prajurit TNI AU mengacu kepada Keputusan KSAU nomor 329/XI/2019 dan Kep nomor 330/XI/2019. Indan menegaskan di dalam aturan tersebut tidak disebutkan ada tes untuk memeriksa keutuhan selaput dara.
"Khusus calon prajurit perempuan, baik penerimaan taruni Akademi Angkatan Udara (AAU) maupun bintara prajurit karier, maka yang dilaksanakan adalah tes kesehatan reproduksi dan tes kepadatan tulang," tutur Indan.
Lalu, proses apa saja yang dilalui saat menjalani tes kesehatan reproduksi di TNI AU?