Jakarta, IDN Times - Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU), Marsekal Fadjar Prasetyo, mengatakan, TNI AU bakal mengerahkan beberapa jet tempur untuk mengamankan perhelatan KTT G20 yang digelar pada 15 November-16 November di Bali. Ia mengatakan, ada dua jenis jet tempur yang bakal dikerahkan yakni F-16 fighting falcon dan Sukhoi.
"Dari TNI AU sudah menggelar kekuatan untuk pertahanan udara. Ada pesawat F-16 dan Sukhoi. Selain itu, ada juga dukungan dari pesawat patmar (patroli maritim)," ujar Fadjar di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur pada Selasa, 8 November 2022 lalu.
Selain tiga jenis pesawat itu, ada pula pesawat Hercules. Pesawat itu dikerahkan untuk dukungan logistik.
Sementara, selama G20 berlangsung, TNI AU bakal mengerahkan sekitar 3.000 personel yang berasal dari beberapa cabang.
Di sisi lain, pada Senin (7/11/2022), turut digelar Tactical Floor Game dalam rangka persiapan pengamanan KTT G20 yang dipimpin secara langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Pandjaitan. TFG adalah kegiatan simulasi pengamanan yang dilakukan oleh anggota TNI dan Polri agar aparat keamanan yang bertugas memiliki gambaran mengenai situasi saat KTT G20.
Selain itu, dengan cara tersebut, mereka bisa mengantisipasi berbagai ancaman seperti aksi teror, penculikan atau ancaman bom. TFG digelar di GOR Praja Raksaka, Bali.
"Dari TFG yang sudah dibuat oleh TNI, kami bisa cek berbagai alur dari rangkaian para delegasi KTT G20 Indonesia. Semua bisa kami kontrol dengan baik," ungkap Luhut melalui keterangan tertulis.
Dalam acara TFG itu, Luhut meminta agar aparat keamanan dapat menghindari kesalahan. Menurutnya, kesalahan dalam bekerja bisa dihindari bila bersikap profesional dan mengikuti prosedur, mempertahankan kerja sama, dan koordinasi antar anggota TNI, Polri dan pengamanan lainnya.
Lalu, apakah Bali sudah siap menjadi tuan rumah KTT G20 sepekan jelang acara?