Jakarta, IDN Times - Aksi penembakan yang dilakukan oleh aparat terhadap warga kembali terjadi di awal 2025. Peristiwa tersebut terjadi pada 2 Januari ketika IA (48), pemilik rental mobil, dan RAB (60), ditembak oleh anggota TNI Angkatan Laut (AL). IA tewas usai ditembak di bagian dada oleh anggota TNI AL tersebut.
Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia (AII), Usman Hamid mengatakan, perbuatan anggota TNI AL tersebut jelas melanggar Hak Asasi Manusia (HAM). Sayangnya, kata Usman, aparat kerap menggunakan senjata api secara tidak sah dan terus berulang. Seakan-akan tidak ada upaya perbaikan dari pimpinan dan lembaga-lembaga terkait seperti TNI dan Polri.
"Pembunuhan di luar hukum jelas melanggar hak hidup. Lingkaran impunitas ini harus segera dihentikan agar ke depannya tidak ada lagi korban yang jatuh akibat penyalahgunaan wewenang aparat," ujar Usman di dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (8/1/2025).
Ia menambahkan, peristiwa penembakan yang sudah terjadi di awal 2025 menambah deretan aksi serupa sepanjang 2024. Berdasarkan data yang dicatat oleh AII, sepanjang 2024, ada 55 kasus pembunuhan di luar hukum. Jumlah korbannya mencapai 55 orang.
"Pelaku mayoritas berasal dari aparat kepolisian maupun militer. Sebanyak 10 pelaku berasal dari unsur TNI, 29 dari kepolisian, dan tiga berasal dari pasukan gabungan TNI-Polri," tutur dia.