Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Irfan
IDN Times/Irfan

Jakarta, IDN Times - Politisi senior Partai Golkar, Jusuf Kalla, sempat disebut menolak posisi ketua tim pemenangan pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Raja Juli Antoni merespons positif penolakan JK tersebut.

Sebelumnya, staf khusus JK, Muhammad Husain mengungkap bahwa JK lebih memilih fokus menjalankan tugasnya sebagai wakil presiden di waktunya yang masih tersisa. 

1. Menolak menjadi ketua tim pemenangan

ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Selain itu, JK juga bisa menggantikan Jokowi selama kampanye Pemilihan Presiden 2019. Sesuai aturan, Jokowi harus cuti saat kampanye.

“Pak JK pertimbangannya baik. Kalau nanti pak presiden maju cuti, dia sebagai wakil presiden tentu akan menggantikan posisi Pak Presiden,” kata Raja.

Dengan demikian, kata dia, ada baiknya JK tidak berada di tim pemenangan, seperti diusulkan sebelumnya.

2. Posisi terhormat disiapkan untuk JK

IDN Times/Margith Juita Damanik

Raja mengungkapkan bahwa JK kemungkinan akan diberi posisi terhormat dalam struktur tim pemenangan Jokowi-Ma’ruf Amin. “Mungkin nanti di dewan penasihat kah atau apa lah yang pas sama posisi Pak JK,” kata Raja.

Tim pemenangan tidak ingin mengabaikan fungsi Jusuf Kalla yang memang menjabat sebagai wakil presiden.

3. Tetap bersedia mendukung Jokowi

(Jusuf Kalla bersama Jokowi) ANTARA FOTO/Wira Suryantala

Meski enggan menerima tawaran menjadi ketua tim pemenangan Jokowi-Ma’ruf, Raja mengungkap JK tetap memberi dukungan pada petahana.

So far kami komunikasi, pak JK akan terus support,” kata Raja sore tadi (11/8) di Jalan Cemara no.19, Jakarta Pusat. Raja juga menilai alasan JK menolak posisi sebagai ketua tim pemenangan merupakan alasan yang logis.

Editorial Team