Jakarta, IDN Times - Mantan Ketua Umum Partai Golkar, Jusuf "JK" Kalla menolak usulan musyawarah nasional luar biasa (munaslub) yang muncul dari internal partai berlambang beringin tersebut. JK menilai sudah terlambat melakukan evaluasi karena tinggal beberapa bulan jelang Pemilu 2024.
Selain itu, JK menyebut, munaslub yang bakal digelar tahun ini akan menurunkan marwah Partai Golkar.
"Orang itu bicara semuanya sama saya, bersatu saja belum tentu menang. Apalagi tidak bersatu," ungkap JK di gedung DPR Senayan, Jakarta Pusat pada Senin (31/7/2023).
JK mendorong semua kader bersatu di bawah kepemimpinan Ketua Umum Airlangga Hartarto. Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI itu mewanti-wanti para kader partai tetap solid.
"Siapapun yang pahami soal organisasi ya harus bersatu. Lagipula, tidak akan ada yang mengangkat Golkar dalam kondisi seperti ini," tutur dia.
Ia mengatakan mayoritas atau sekitar 80 persen calon pemilih sudah menentukan pilihannya. Sedangkan, ketika dilakukan kampanye, diprediksi hanya tersisa 30 persen lagi sisa suara calon pemilih yang dapat diperebutkan.
"Jadi, mau evaluasi apalagi? Golkar agak telat atau sangat tergantung pada penguasa untuk tentukan koalisinya. Siap gak Golkar berdiri sendiri. Sekarang, semua partai tidak mandiri dalam penentuannya (koalisi)," katanya lagi.