Awak media berkumpul di depan kapal pesiar Diamond Princess, dimana lusinan penumpang positif untuk virus corona baru, di Daikoku Pier Cruise Terminal, Yokohama, selatan Tokyo, Jepang, pada 10 Februari 2020. (ANTARA FOTO/REUTERS/Kim Kyung-Hoon)
Kapal yang mengangkut 3.700 penumpang dan kru itu berangkat dari Yokohama untuk berlayar selama 16 hari. Lalu, kapal berhenti di Hong Kong, Vietnam, Jepang, dan Taiwan. Tetapi, kehebohan terjadi ketika seorang penumpang pria berusia 80 tahun turun di Hong Kong. Ia kemudian didiagnosa positif terkena virus corona.
Kapal akhirnya berlabuh di Pelabuhan Yokohama dan dikarantina selama 14 hari. Para penumpang yang memiliki kamar dengan jendela atau balkon diminta untuk tetap berada di sana. Sementara, kru kapal justru diminta tetap bekerja dan melayani permintaan untuk mengantarkan makanan ke dalam kamar penumpang.
Dari semula hanya satu orang yang diketahui terjangkit virus corona, lama kelamaan jumlahnya meningkat menjadi ratusan. Data dari otoritas setempat per Selasa kemarin, total penumpang dan kru kapal Diamond Princess yang terinfeksi mencapai 542 orang.
Angka ini merupakan yang tertinggi yang berlokasi di luar Tiongkok. Walaupun pejabat berwenang Jepang mengatakan, jumlah pasien yang dirawat semakin menurun, tetapi kasus baru terus bertambah setiap hari. Oleh karena itu, tak heran bila kapal pesiar disebut sebagai inkubator sempurna untuk virus.