Jakarta, IDN Times - Juru bicara (Jubir) Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Masinton Pasaribu, menyatakan pihaknya siap mendalami dugaan kecurangan yang ada di Pemilu 2024. Mereka siap bekerja sama dengan masyarakat.
"Kalau kita ada beberapa di medsos masyarakat meng-upload fakta-fakta surat-surat tercoblos, bahkan ada kotak suara yang disembunyikan, nah ini menurut saya bagi kami tentu kami harus mendalami itu," ujar Masinton dalam acara "GenZ Memilih Spesial : Pemenang Pilpres Versi Quick Count" bersama IDN Times, Rabu (14/2/2024).
Menurut Masinton, pemilu itu sejatinya bukan sekadar menang atau kalah. Dia berkata, Pemilu itu menyangkut hasil legitimasi, dan dimenangi dengan cara-cara yang bermartabat. Dengan begitu, hasilnya bisa diterima.
Beda cerita jika pemilu dimenangi dengan cara-cara yang curang. Itu akan mengundang gugatan dan juga penolakan. Alhasil, saat ini TPN masih menginput informasi dari berbagai wilayah di Indonesia soal potensi kecurangan ini.
"Kalau kemudian pemilu dimenangi dengan proses dan cara yang curang, di berbagai belahan dunia itu lazim adanya penolakan atau gugatan. Tentu kita masih menginput seluruh informasi dari berbagai wilayah di seluruh Indonesia (soal kecurangan ini)," ungkap Masinton.
Hingga pukul 17.16 WIB, Lembaga Survei Charta Politika mengumpulkan 75,64 persen suara dengan rincian Anies-Muhaimin meraih 25.85 persen, Prabowo-Gibran meraih 57.76 persen, dan Ganjar-Mahfud meraih 16.37 persen.
Sementara itu, pada pukul 17.12 WIB, lembaga Survei Indikator Politik Indonesia telah mengumpulkan total suara sebanyak 74,60 persen dengan rincian Anies-Muhaimin mengantongi 25.57 persen suara, Prabowo-Gibran 57.93 persen suara, dan Ganjar-Mahfud 16.5 persen suara.
Lembaga Survei Kedai Kopi hingga pukul 17.10 WIB mengumpulkan sebanyak 82,05 suara. Anies-Muhaimin meraih 23.96 persen suara, Prabowo-Gibran 58.98 persen suara, Ganjar-Mahfud 17.06 persen suara.