Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-08-21 at 13.09.08.jpeg
Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal menegaskan, umrah mandiri tetap harus diatur dalam RUU Haji dan Umrah. (IDN Times/Amir Faisol)

Intinya sih...

  • Negara harus bisa berikan guidelineCucun menilai negara harus hadir melakukan supervisi terhadap pembangunan infrastruktur di pondok pesantren. Pemerintah harus menyediakan panduan jelas tentang standar keamanan sebuah bangunan.

  • Korban meninggal ambruknya Ponpes Al Khoziny jadi 9 orangPetugas Tim SAR gabungan menemukan empat korban meninggal dunia dalam insiden ambruknya musala Pponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur. Total, ada sembilan orang meninggal dunia dalam peristiwa tersebut.

  • Keluarga sudah rela pencarian gunakan alat beratTim SAR gabungan menggunakan re-assesment dengan metode fisik dan peralatan khusus seperti Search Cam Flexible Olympus, X

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal menyoroti insiden ambruknya musala Pondok Pesantren Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur. Ia meminta Kementerian Pekerjaan Umum ikut mengawal setiap pembangunan infarstruktur di lembaga pendidikan pesantren.

Menuru dia, lembaga pendidikan pesantren bukan berarti tidak mau adanya keterlibatan pemerintah, tapi memang pemerintah yang enggan mau hadir melakukan supervisi.

"Mereka ini sebetulnya gini ya, bukan tidak mau ada kehadiran pemerintah, tapi selama ini pemerintah ada nggak? hadir ikut mensupervisi tata cara membangun, gitu kan?" kata Cucun kepada wartawan, Jumat (3/10/2025).

1. Negara harus bisa berikan guideline

Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal menegaskan, umrah mandiri tetap harus diatur dalam RUU Haji dan Umrah. (IDN Times/Amir Faisol)

Cucun mengatakan, jumlah lembaga pesantren di Indonesia hampir mencapai 30 ribu lebih. Karena itu, ia menilai negara harus hadir melakukan supervisi terhadap pembangunan infrastruktur di pondok pesantren.

Pemerintah harus menyediakan panduan jelas tentang standar keamanan sebuah bangunan. Hal ini penting agar tragedi Al-Khoziny tidak terulang lagi di masa mendatang.

"Pesantren jumlahnya hampir 30 ribu lebih, ini bangunannya yang di atas 2 lantai, apakah konstruksinya betul belum, kalau misalkan gak betul perlu ada placement sentuhan seperti apa, nah itu di-guiden oleh ahli-ahli sipil," kata dia.

2. Korban meninggal ambruknya Ponpes Al Khoziny jadi 9 orang

Menteri Agama (Menag), Nassarudin Umar berkunjung ke Ponpes Al Khoziny yang ambruk. (Dok. BNBP)

Petugas Tim SAR gabungan, pada Jumat (3/10/2025), kembali menemukan empat korban meninggal dunia dalam insiden ambruknya musala Pponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur. Total, ada sembilan orang meninggal dunia dalam peristiwa tersebut.

Tim SAR gabungan tersebut terdiri Basarnas, TNI-Polri, BPBD, Pemadam Kebakaran, Dinsos Tagana, Dinas PU dan SDA, serta sejumlah relawan.

“Lebih dari 400 personel tim SAR gabungan bekerja siang dan malam selama 24 jam,” ujar Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto dalam keterangan tertulisnya.

3. Keluarga sudah rela pencarian gunakan alat berat

Sejulah alat berat yang digunakan membongkar material reruntuhan di Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jumat 3 September 2025. (IDN Times/Khusnul Hasana).

Dalam menjalankam tugasnya, Tim SAR gabungan menggunakan re-assesment dengan metode fisik, pemanggulan suara korban hingga memanfaatkan peralatan khusus seperti Search Cam Flexible Olympus, Xaver 400 Wall Scanner, dan Multi Search Leader.

Pada proses tersebut, tidak menunjukkan adanya tanda-tanda korban selamat. Karena itu, petugas melakukan pencarian dengan fokus evakuasi dan pembersihan menggunakan alat berat. Pihak keluarga juga sudah merelakan proses pencarian menggunakan alat berat.

“Seluruh pihak keluarga korban sudah merelakan dan mengikhlaskan apabila alat berat ini masuk akan mengganggu kondisi jenazah di bawah reruntuhan,” kata dia.

Editorial Team