Gedung Mahkamah Agung (MA) (IDN Times/Hana Adi Perdana)
Triyono juga menjelaskan asal muasal harta kekayaan sang ibu. Dia mengatakan, ibunya memiliki usaha penggilingan padi di Blora, Jawa Tengah pada sekitar tahun 80-an.
"Di sana jarang sekali penggilingan padi, jadi tidak ada saingan di situ," kata Triyono.
Sang ibu kemudian membuka usaha katering pada tahun 1986. Usaha katering bernama 'Proklamasi' itu bahkan pernah menjadi santapan di Istana Negara.
"Tahun 86 ibu saya buka Proklamasi Katering, jadi pernah masuk ke Istana, waktu itu diundang untuk upacara 17 Agustus," ujarnya.
Seiring berjalannya waktu, orang tua Triyono akhirnya memutuskan untuk mendirikan Badan Perkreditan Rakyat (BPR). Hal itu dilakukan berbekal pengalaman dari sang ayah di sektor perbankan.
"Tahun 89 berdiri BPR itu, saya ikut menemani ibu menyetorkan uang ke bank," ujarnya.