Tsunami Terjang Kawasan Pantai Anyer, Pegawai Kemenpora Jadi Korban

Jakarta, IDN Times - Tsunami di Selat Sunda pada Sabtu (22/12) malam, memporak-porandakan kawasan Pandeglang dan Serang, Banten, serta sebagian wilayah Lampung. Pegawai kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yang sedang mengadakan acara gathering di kawasan Anyer, Banten, turut menjadi korban dalam peristiwa bencana alam tersebut.
Sekretaris Kemenpora, Gatot S Dewa Broto, mengaku acara gathering Kemenpora yang berlangsung di Tanjung Lesung digelar sejak 21-23 Desember. Kegiatan tersebut tak hanya diikuti pegawai Kemenpora saja, tapi rombongan keluarga dan anak mereka juga ikut dalam acara tersebut.
1. Ada satu orang korban meninggal dari pihak Kemenpora
Gatot membenarkan bahwa tsunami yang menerjang kawasan Anyer, Banten, menimbulkan korban dari pihak Kemenpora.
"Ada rombongan Kemenpora yang sedang gathering di Tanjung Lesung yang terdampak musibah. Rombongan berjumlah 50 orang, satu orang meninggal, beberapa cedera termasuk Kepala Pusat Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, dan Kesehatan Olahraga Nasional (PP-ITKON) Kemenpora, Edi Nurinda," kata Gatot seperti dilansir Antara, Minggu (23/12).
"Ada satu orang korban yang meninggal dunia, anaknya Pak Wahyudi (pegawai Kemenpora) yang meninggal dunia," sambungnya.
2. Dampak tsunami di Selat Sunda terus meluas
Sebelumnya, Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB) mencatat dampak tsunami yang menerjang pantai di Selat Sunda, khususnya di daerah Pandenglang, Lampung Selatan dan Serang terus bertambah.
Data yang dirilis BNPB hingga Minggu pukul 07.00 WIB, menunjukan jumlah korban meninggal dunia dari bencana tsunami di Selat Sunda telah mencapai 43 orang, sedangkan 584 orang lainnya mengalami luka-luka dan dua orang masih dinyatakan hilang.
3. BNPB terus melakukan pendataan korban tsunami
Jumlah korban sendiri sampai saat ini masih terus dalam pendataan. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwonugroho mengatakan, jumlah korban kemungkinan masih akan terus bertambah mengingat belum semua daerah terdampak di data.
4. Masyarakat diimbau untuk tak melakukan aktivitas di pantai terlebih dahulu
Penanganan darurat terus dilalukan oleh BPBD, TNI, Polri, Basarnas, SKPD, Tagana, PMI dan relawan. Status tanggap darurat dan struktur organisasi tanggap darurat, pendirian posko, dapur umum dan lainnya masih disiapkan. Alat berat juga dikerahkan untuk membantu evakuasi dan perbaikan darurat.
"Bantuan logistik disalurkan, tapi jalan raya penghubung Serang dan Pandeglang putus akibat tsunami," beber Sutopo.
Sutopo mengimbau kepada masyarakat untuk tak melakukan aktivitas di sekitar pantai terlebih dahulu. BMKG dan Badan Geologi masih melakukan kajian untuk memastikan penyebab tsunami dan kemungkinan susulannya.