Jakarta, IDN Times - Keinginan Indonesia untuk memiliki jet tempur buatan Prancis, Rafale, segera menjadi kenyataan. Sebab, pemerintah melalui Kementerian Keuangan telah membayar uang muka atau DP untuk pemesanan enam Rafale.
"Benar, kontraknya sudah efektif sejak 9 September lalu," ujar Juru Bicara Menteri Pertahanan, Dahnil Anzar Simanjuntak, melalui pesan pendek kepada IDN Times Senin (26/9/2022).
Setelah membayar cicilan pertama, Indonesia tinggal menanti Rafale selesai diproduksi dan siap dipakai TNI Angkatan Udara (AU). "Kita tinggal menunggu Rafale selesai diproduksi," kata Dahnil.
Sebelumnya, tiga jet tempur buatan Prancis mampir di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, selama tiga hari pada 12 September 2022. Selain jet tempur Rafale, ada pula satu pesawat angkut A400M dan dua pesawat 330 Multi Role Tanker Transport (MRTT).
Wakil Menteri Pertahanan, Muhammad Herindra, terlihat mencoba joy flight dengan menumpang pesawat angkut A400M. Alutsista itu mampir ke Jakarta sebagai bagian dari misi Pegassus 2022.
Herindra mengatakan Kementerian Pertahanan bakal mencari alat utama sistem persenjataan (alutsista) terbaik untuk membangun pertahanan RI yang kuat.
"Kemhan dan TNI Angkatan Udara akan melihat beberapa pesawat yang sebentar lagi akan menjadi milik kita, di antaranya pesawat A400 M dan Rafale," ungkapnya dalam keterangan tertulis pada 13 September 2022.
Lalu, berapa nilai anggaran yang disiapkan pemerintah untuk membeli enam jet tempur Rafale?