Jakarta, IDN Times - Penceramah Ustaz Abdul Somad Batubara merespons tudingan otoritas di Singapura bahwa ia adalah pemuka agama yang ekstrimis dan mengajarkan perpecahan. Menurutnya, justru yang bersikap ekstrem otoritas di Negeri Singa sendiri.
Sebab, ketika ia dan keluarganya tiba di Pelabuhan Feri Tanah Merah, petugas imigrasi menolaknya masuk. Alhasil, istri dan dua anak, termasuk bayi berusia tiga bulan juga tak diizinkan menjejakkan kaki ke Negeri Singa.
"Jadi, menurut saya yang disebut dengan ekstrem, what's the meaning of extreme, to me it's meaning kicking a woman and 3 months old baby for no reason. Mengusir perempuan dan bayi tanpa alasan. Itu lah yang dimaksud ekstrem dan segregasi," ungkap pria yang akrab disapa UAS itu ketika berbicara di program siniar Refly Harun dan dikutip pada Jumat, (20/5/2022).
UAS merasa seolah diperlakukan seperti kuli ketika dilarang masuk petugas imigrasi di Pelabuhan Feri Tanah Merah pada 16 Mei 2022 lalu. Ia juga sempat dimasukan ke dalam ruangan berukuran 1x2 meter dan terpisah dari keluarga selama satu jam. Lalu, ia dipindahkan ke ruangan yang berukuran lebih luas bersama keluarganya yang lain.
"Jadi, perlu menunjukkan bahwa Indonesia ini adalah bangsa yang bermartabat dan besar. Dulu punya Kerajaan Sriwijaya, ada pula Kerajaan Majapahit. Jadi, dulu mereka (Singapura) itu tidak ada apa-apanya. Artinya, bila kita punya kekuasaan sampaikan dengan kekuasaan. Bila tak punya, maka sampaikan statement agar orang ingat," tutur dia.
UAS pun menduga sikap yang tidak ramah dari petugas imigrasi di Negeri Singa lantaran mereka letih akibat pandemik COVID-19. "Jadi, saking lelahnya, hidupnya sudah seperti robot," katanya.
Alih-alih meminta bantuan kepada KBRI, UAS lebih mendesak perwakilan di DPR agar menanyakan kepada Duta Besar Singapura di Indonesia soal alasan ia ditolak masuk. Apalagi, kata UAS, ia datang ke Singapura pada 16-17 Mei 2022 untuk berlibur.
Apa yang akan UAS lakukan usai ia ditolak masuk ke Singapura? Apakah ia tak akan bersedia menjejakkan kaki di Negeri Singa usai mengalami penolakan?