Ulasan film terbaru Gerard Butler, 'Den of Thieves'

JAKARTA, Indonesia — Satu lagi pilihan tontonan bagi para penggemar film action crime hadir di awal tahun 2018 ini. Den of Thieves yang digarap oleh sutradara Christian Gudegast ini bisa menjadi pilihan untuk penonton yang menyukai kisah klasik para polisi yang memburu sekawanan penjahat jenius yang berencana melakukan perampokan yang terlihat tidak mungkin.
Film ini melibatkan aktor Gerard Butler, Pablo Schreiber, O’Shea Jackson Jr., serta rapper Curtis James Jackson III alias 50 Cent, dan sudah bisa disaksikan sejak 19 Januari lalu di bioskop Cinemaxx dan CGV.
Ringkasan Cerita
Den of Thieves bercerita tentang sekawanan perampok pimpinan Merrimen (Pablo Schreiber) yang berencana merampok uang tanpa seri dari bank sentral di pinggiran Los Angeles. Kawasan ini diceritakan sebagai surga bagi perampok bank karena banyaknya perampokan yang terjadi. Namun rencana perampokan ini sudah terendus oleh pihak kepolisian Los Angeles, yang dipimpin oleh seorang detektif berandalan bernama Nick Flanagan (Gerard Butler).
Untuk mendapatkan informasi lebih banyak tentang rencana perampokan, Nick dan timnya menginterogasi pramuniaga di bar bernama Donnie (O’Shea Jackson Jr.) yang ternyata bertugas sebagai supir dalam rencana perampokan bank Merrimen. Donnie pun beberapa kali membocorkan detail dari rencana perampokan, tetapi ia menutup rapat strategi jenius dibalik semua ini.
Saat hari perampokan tiba, Merrimen memulai rencana matangnya yang berhasil membuat para polisi terkecoh, termasuk Nick dan timnya, yang tak lama kemudian sadar dengan jebakan yang dilakukan.
Nick mengejar Merrimen dan kawanan perampoknya menuju bank sentral, tetapi mereka sudah berhasil keluar dari bank tersebut. Terjadi kejar-mengejar yang berakhir karena kemacetan parah di pinggiran kota. Kejar-mengejar pun dilanjutkan dengan tembak-menembak, yang sayangnya harus diakhiri dengan darah.
Tetapi ternyata teka-teki yang terjadi ternyata tidak berhenti di situ. Ada peristiwa tak terduga yang membuat Nick merasa sangat bodoh meskipun berhasil mengalahkan Merrimen.
Highlights
Hal terbaik dari film ini adalah beberapa plot twist yang tidak terduga. Ada sosok yang sepertinya tidak penting, ternyata adalah otak dibalik rencana perampokan yang dilakukan. Ada pula peristiwa perampokan yang terlihat tidak penting, namun sebenarnya hanyalah pengalihan dari perampokan besar yang sesungguhnya.
Yang juga patut diacungi jempol adalah, sound tembak menembak yang terjadi di Den of Thieves berhasil menambah unsur menegangkan. Bahkan sejak awal film, penonton sudah bisa berespektasi bahwa pertarungan tidak akan main-main.
Meskipun banyak darah dan pembunuhan sadis yang terjadi, tapi film ini tidak hanya menawarkan sisi gelap. Faktor humor lewat jokes ringan yang dibawakan dengan sangat natural oleh para aktor membuat film ini seimbang dan sangat bisa dinikmati.
Kelemahan
Ada beberapa adegan yang tidak menunjukan signifikansi terhadap alur cerita secara keseluruhan. Salah satu contohnya adalah konflik drama keluarga yang dihadapi baik oleh Sheriff Nick maupun anggota gank perampok. Tidak ada penjelasan lebih lanjut mengenai keterkaitan antara drama tersebut dengan inti cerita yang disajikan.
Rating
6/10
Rekomendasi
Penggemar film action crime wajib menonton film ini. Kamu bisa mendapatkan seluruh unsur yang dicari: ketegangan dari sebuah rencana perampokan, plot twist, dan perburuan para kriminal penuh darah.
Sebaiknya kamu masuk ke dalam teater tanpa espektasi, karena menurut saya tidak ada yang terlalu spesial dari cerita yang disajikan Den of Thieves. Tetapi untuk sebuah tontonan hiburan, film ini bisa jadi pilihan. —Rappler.com