JAKARTA, Indonesia — Setelah dinantikan oleh para penggemar Marvel Cinematic Universe, akhirnya 14 Februari besok Black Panther akan dirilis di Indonesia.
Black Panther akan memberikan nuansa baru di dunia Marvel dan dunia superhero, dengan melibatkan sutradara kulit hitam Ryan Coogler, sekitar 90 persen aktor dan aktris kulit hitam, serta latar belakang cerita di Benua Afrika.
Penantian panjang para penggemar Marvel rasanya akan terbayar dengan puas.
Black Panther bercerita tentang T’Challa (Chadwick Boseman) yang baru saja dinobatkan sebagai raja di negerinya, Wakanda. Ia harus menggantikan ayahnya Raja T’Chaka yang mati karena ledakan di kantor PBB.
Di hari-hari awal memimpin negaranya T’Challa mendapatkan kabar bahwa seorang musuh lama negerinya, Ulysses Klaue (Andy Serkis), berhasil mencuri artefak Wakanda dari Museum Britania. T’Challa berangkat mencari Klaue dengan tujuan untuk membawa Klaue kehadapan warga Wakanda. Namun tak disangka, upayanya gagal karena Klaue dibantu oleh seorang misterius bernama Erik “Killmonger” Steven (Michael B. Jordan), seorang pria lulusan MIT sekaligus mantan tentara Amerika.
Ternyata Killmonger merupakan rahasia besar yang dibawa mati oleh Raja T’Chaka sejak masih muda. T’Challa pun terkejut mendengar rahasia tersebut dan akhirnya memutuskan untuk mengubah Wakanda menjadi negara yang berbeda dari kepemimpinan ayah dan para leluhurnya.
Sangat banyak hal positif yang bisa dibicarakan tentang Black Panther karena film ini bukanlah film superhero pada umumnya baik dari segi cerita maupun segi tampilan. Penonton akan dimanjakan dengan pemandangan indah di Wakanda yang katanya memiliki landscape sunset terindah di dunia. Banyak juga pengambilan gambar dari atas Wakanda yang memperlihatkan landscape pegunungan dan sungai yang cantik.
Cerita yang disajikan cukup sederhana, yakni tentang keluarga dan negara. Tetapi karena dikemas dengan sangat apik dan detail, penonton tidak akan merasa bosan dengan alur cerita Black Panther.
Tak hanya itu, musik yang digunakan benar-benar berbeda dari film superhero pada umumnya dan menurut saya berhasil menyatu dengan kisah Black Panther yang modern sekaligus kental dengan unsur etnik.
Film ini juga sangat memperlihatkan keberdayaan perempuan. Perempuan diperlihatkan sebagai sosok yang tangguh dan bukan hanya sekadar penghias film. Peran perempuan benar-benar signifikan bagi keberhasilan Raja T’Challa menyelesaikan masalah yang terjadi di Wakanda, mulai dari kekasih T’Challa Nakia (Lupita Nyong’o), ibu T’Challa Ramonda (Angela Basset), dan adiknya Shuri (Letitia Wright).
Sejujurnya sangat sulit bagi saya untuk melihat kelemahan dari film ini. Tetapi jika harus memilih, mungkin peran Agen Ross (Martin Freeman) bisa lebih ditambahkan karena karakternya terasa sedikit dipaksakan.
9/10
Film ini wajib ditonton untuk semua penggemar film superhero karena cerita yang disuguhkan cukup segar dan tidak sama dengan film-film Marvel lainnya. Yang juga menarik adalah, Black Panther sepertinya juga akan bisa dinikmati untuk mereka yang belum pernah menonton film Marvel Cinematic Universe lainnya karena cerita yang mudah dicerna.
Black Panther berhasil mencetak sejarah tepat di ulang tahun ke-10 Marvel Studios.
—Rappler.com