Ilustrasi bentrokan. (IDN Times/Aditya Pratama)
Setelah itu, menurut Umar, Arif pun langsung membalasnya dengan minuman kaleng yang masih terdapat isinya ke arah Umar. Melihat kejadian itu, anak buah Umar pun langsung menghampiri Arif.
"Nah, dia lempar balik saya. Kaget dia lempar balik saya dengan minuman kaleng. Akhirnya adik-adik saya memang di samping dia, Marah. Mereka ngegebukin dia (Arif)," katanya.
Meski begitu, Umar pun tidak membenarkan tindakan yang dilakukan oleh anak buahnya terhadap Arif Rahman.
Setelah itu, Umar pun mendengar bahwa Arif memerintahkan anak buahnya untuk menyerang kelompok Umar yang ada di dalam ruangan.
"Dia (Arif) teriak, 'Masukin golok! Masukin golok!' Mereka serang kita di dalam," jelas Umar.
Setelah itu, kelompok Arif pun langsung masuk dan menyerang kelompok Umar Key. Bentrokan antar dua kelompok itu pun tidak dapat dihindari.
Umar mengaku, saat terjadinya bentrokan itu, dirinya pun tidak menyerang siapapun termasuk Arif.
"Jadi Haram jadah kalau saya, tangan saya ini sentuh yang namanya Arief atau siapapun yang ada dalam. Satu kalipun gak ada, jangankan itu saya dorong pun engga ada kali," katanya.
Akibat peristiwa itu, sebanyak dua orang dari kelompok Umar Key menjadi korban. Hermawan Ngabalin (33) terkena sabetan senjata tajam di bagian kepala dan jari. Selain itu, anak buah Umar lainnya, Saiful Hukubul (30) mengalami pingsan akibat dikeroyok.