Universitas Brawijaya memperoleh dana besar dari pengajuan 71 penelitian. Dok/Humas UB
Budi mencontohkan dari studi kasus di koridor Jalan Surabaya (Waru)-Sidoarjo. Koridor jalan Waru-Sidoarjo merupakan jalan nasional yang menghubungkan Jalan Waru Surabaya dengan Kabupaten Sidoarjo dengan panjang jalan 29 km. Perhitungan Tingkat Pelayanan Koridor Jalan Surabaya (Waru)-Sidoarjo menggunakan metode Interaksi Model Tata Guna Lahan-Jaringan Jalan.
Perhitungan tersebut menunjukkan dari rentang pukul 8-9 pagi sampai dengan 6-7 malam tingkat pelayanan jalan nilainya F. Nilai ini artinya koridor jalan dalam keadaan macet atau terjadi antrian yang panjang yang memperlambat laju kendaraan bermotor.
Tingkat pelayanan jalan yang buruk mestinya menjadikan titik tolak pemerintah daerah untuk mengambil kebijakan pengendalian pemanfaatan tata ruang. Caranya adalah dengan mengadakan pembatasan pengembangan untuk zona kawasan perdagangan dan jasa. Sementara untuk zona pengembangan kawasan industri khususnya pada koridor jalan mengalami tingkat pelayanan yang buruk atau sering terjadi kemacetan.
"Kebijakan pengendalian pemanfaatan ruang yang lebih spesifik adalah pelarangan khususnya kawasan perdagangan & jasa skala besar misalnya Hyper Market, Plaza, Mall. Lalu untuk skala menengah dan kecil masih bisa untuk dikembangkan," tambahnya.