Upaya Mengoptimalkan Pencegahan HIV pada Pekerja Seks

Jakarta, IDN Times - Penutupan lokalisasi disertai dengan sikap pemangku kepentingan yaitu pemerintah lokal yang menganggap penutupan lokalisasi sama dengan tidak adanya pekerja seks, membuat pendekatan penanggulangan Human Immunodeficiency Virus (HIV) pada pekerja seks perempuan, yang selama ini berbasis lokasi menjadi tidak dapat dijalankan lagi.
1. Kesulitan menjangkau keberadaan pekerja seks oleh petugas LSM dan kesehatan
Keberadaan pekerja seks menyebar ke berbagai tempat baru yang sulit dijangkau oleh petugas Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan kesehatan. Padahal sebelum lokalisasi ditutup, intervensi perubahan perilaku dilakukan LSM dengan memberikan informasi dasar HIV dan Infeksi Menular Seksual. Tidak hanya itu, penjangkauan dan pendampingan menggunakan kondom setiap transaksi seksual, serta membuka akses pada Anti Retro Viral (ARV) bagi pekerja seks yang terinfeksi HIV.