Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ANTARA FOTO/Basri Marzuki

Jakarta, IDN Times - Pemerintah melalaui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus berupaya melakukan pemulihan pasca-gempa bumi, tsunami, dan likuifaksi yang melanda Palu dan daerah sekitarnya di Sulawesi Tengah.

BNPB merilis data terbaru dampak bencana di Sulteng hari ini, Minggu (28/10), dan menyatakan dampak kerugian ekonomi dan kerusakan akibat bencana gempa, tsunami dan likuifaksi di Kota Palu, Kabulaten Sigi, Donggala, dan Parigi Moutong, terus meningkat. 

Peningkatan jumlah dampak ekonomi terjadi akibat data kerusakan yang digunakan sebagai basis data lebih banyak dan lengkap dibandingkan sebelumnya. Selain itu, BNPB juga mencatat terdapat 2.086 jiwa yang meninggal dunia akibat bencana tersebut. Berapa jumlah kerugian akibat bencana di Sulteng?

1. Palu jadi wilayah yang mengalami kerugian dan kerusakan terparah

ANTARA FOTO/Darwin Fatir

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan Kota Palu menjadi daerah dengan kerugian dan kerusakan terbesar. Hingga kini kerugian ditaksir mencapai Rp18,48 triliun. Sedangkan, daerah lain seperti Kabupaten Sigi dan Donggala juga alami kerugian mencapai triliunan rupiah.

“Berdasar sebaran wilayah, kerugian dan kerusakan di Sigi Rp6,9 triliun, Donggala Rp2,7 triliun, dan Parigi Moutong mencapai Rp640 miliar,” ungkap Sutopo dalam keterangan tertulisnya.

2. Sebagian besar korban meninggal dunia ditemukan di Palu

Editorial Team

Tonton lebih seru di