Urai Kemacetan di Jakarta, Ini yang Dilakukan Gubernur

Jakarta, IDN Times - Terhitung Selasa (16/1), Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan menggelar Operasi Lintas Jaya.
Operasi ini, sengaja digelar guna menciptakan kondisi lalu lintas yang tertib, aman, pengendalian dan pengawasan tertib administrasi angkutan umum maupun barang,
“Selain itu, wujud nyata meningkatkan kepatuhan, kedisplinan dalam berlalu lintas bagi seluruh masyarakat. Sekaligus, pengamanan titik-titik yang dilaporkan sebagai titik rawan oleh masyarakat,” kata Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan di Lapangan IRTI Monas, Jakarta, Selasa (16/1).
1. Urai 5 simpul kemacetan
Fokus utama dari Operasi Lintas Jaya ini adalah, mengurai kemacetan yang sering terjadi pelanggaran di beberapa wilayah di DKI Jakarta.
Untuk di Jakarta Pusat, akan difokuskan di kawasan Roxy, Harmoni dan Tanah Abang. Sementara untuk wilayah Jakarta Utara akan difokuskan di kawasan Kelapa Gading, Bintang Mas, Pluit dan Marunda Cilincing.
Di wilayah Jakarta Barat akan mencakup Grogol, Glodok Mas, Kota Tua, dan Slipi. Dan di Jakarta Selatan berada di kawasan Lebak Bulus, Pondok Pinang, Blok M, Mampang, dan kawasan Kasablanca.
Sementara Jakarta Timur, mencakup wilayah terminal kampung melayu, Jatinegara, Matraman, Rawamangun, Pulogadung dan Kampung Rambutan.
“Saya ingin menggarisbawahi, meskipun sasaran operasi lintas jaya kali ini adalah pada lintasan dan terminal, saya mengharapkan adanya kesadaran warga hingga pengemudi untuk selalu tertib berlalu lintas,” jelas Anies.
2. Sanksi tegas akan dilakukan ditempat
Operasi lalu lintas ini, nantinya akan menertibkan kendaraan umum yang berhenti sembarangan, parkir liar ataupun kendaraan yang melawan arah.
“Ada tempat-tempat di mana melawan arah sudah menjadi keseharian. Sehingga dipasang rambu-rambu, tapi karena dianggap kebiasaan, tetap saja itu dilanggar. Saya minta, itu semua ditertibkan apalagi di kawasan dengan jumlah kendaraan sangat banyak,” jelas Anies lagi.
3. Ratusan petugas diturunkan
Operasi ini, nantinya akan melibatkan 596 personel gabungan yang terdiri dari TNI, Polda Metro Jaya dan Dinas Perhubungan.