Rara Istiati Wulandari pawang hujan di MotoGP Mandalika (Instagram.com/rara_cahayatarotindigo)
Dalam wawancara dengan IDN Times beberapa waktu lalu, Rara mengatakan, selain membawa dupa, dia juga melakukan komunikasi dengan menurunkan gelombang frekuensi otak.
Dia memberi contoh komunikasi sesama manusia itu dilakukan dengan gelombang otak frekuensi beta, sedangkan kepada Tuhan merupakan gelombang frekuensi teta.
“Selain bawa dupa, aku komunikasi dengan frekuensi gelombang otak. Seorang indigo itu bisa menurunkan gelombang frekuensi otaknya lebih cepat ke teta hingga ke delta,” jelasnya.
Seluruh keluarga Rara merupakan 'orang pintar’. Ia menyadari kemampuannya tersebut ketika masih kecil. Saat itu, sang ayah meramal dirinya sendiri akan meninggal dunia sehingga Rara diajarkan soal ini.
“Dulu aktivitasku direkam sama papa, jadi aku sudah ngerti caranya geser hujan dan sebagainya. Di budaya Kejawen tuh sebenarnya gak apa-apa kalau geser hujan, yang penting gak minta secara paksa ke alam semesta,” ujarnya pada gelaran Piala AFC 2018, Kamis, 18 Oktober 2018.