Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo resmi mengumumkan Sandiaga Uno sebagai calon wakil presidennya. Pernyataan itu disampaikan pada Kamis malam (9/8) usai Partai Demokrat menuding Sandi memberi mahar ke dua partai politik sehingga namanya mencuat masuk ke bursa cawapres.
Adalah Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Andi Arief yang menyatakan Sandi sudah memberikan mahar masing-masing senilai Rp 500 miliar untuk diberikan ke PAN dan PKS. Walaupun hal tersebut dibantah oleh masing-masing petinggi parpol.
Pada Kamis malam, Andi juga menyebut Partai Demokrat menolak terpilihnya Sandiaga Uno sebagai cawapres.
"Karena melanggar etika koalisi yakni berasal dari Partai Gerindra sama dengan asal partai capres Prabowo. Selain itu, kami juga tidak menerima alasan Prabowo yang tidak menunjuk AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) sebagai cawapres yakni karena PAN dan PKS menolak," ujar Andi melalui keterangan tertulis pada Kamis malam.
Kini, bola ada di tangan Partai Demokrat. Apakah mereka akan tetap merapat di barisan koalisi bersama Gerindra, menyeberang ke koalisi parpol pendukung Joko Widodo atau malah membuat poros baru?