Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kondisi SDN Jatirasa V, Kecamatan Jatiasih pada hari pertama berangkat sekolah setelah libur panjang, Senin (6/1) (IDN Times/Dini Suciatiningrum)
Kondisi SDN Jatirasa V, Kecamatan Jatiasih pada hari pertama berangkat sekolah setelah libur panjang, Senin (6/1) (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Jakarta, IDN Times - Banjir telah surut, namun bencana tersebut masih menyisakan berbagai persoalan. Seharusnya suasana SDN Jatirasa V Jatiasih, Pondok Gede, Bekasi, riuh dengan aktivitas kegiatan belajar untuk mengajar untuk kali pertama setelah tiga minggu libur, Senin (6/1)

Namun, lumpur setebal dua sampai sepuluh sentimeter masih memenuhi beberapa sudut sekolah. Kursi dan meja belajar masih terbalik di halaman sekolah dengan kondisi kotor penuh lumpur. Buku-buku baru terlihat sobek dan terendam lumpur teronggok di pinggir teras kelas.

Beberapa guru tampak sibuk membersihkan lantai, ada juga yang mengangkat kursi dari kelas ke lapangan.

Kepala Sekolah SDN Jatirasa V, Nurhayati tiba membawa tiga bungkus gorengan dan menaruh di atas meja. "Aduh pinggang sakit banget, beberapa hari gak selesai," ungkapnya.

1. 80 persen siswa SDN Jatirasa V menjadi korban banjir

Kondisi SDN Jatirasa V, Kecamatan Jatiasih pada hari pertama berangkat sekolah setelah libur panjang, Senin (6/1) (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Nurhayati mengatakan hampir 80 persen siswa di SDN Jatirasa V juga menjadi korban banjir, dia mengakui seharusnya hari ini merupakan hari pertama masuk sekolah.

"Bisa lihat sendiri kan kondisinya," katanya.

Nurhayati sebenarnya tidak meliburkan siswa namun sudah memberitahukan pada siswa datang ke sekolah untuk membantu bersihkan sekolah menggunakan baju bebas, namun tidak ada yang datang.

"Ya saya paham mereka juga korban banjir," paparnya.

2. Sekolah sudah menyambut hari pertama masuk sekolah, tapi...

Kondisi SDN Jatirasa V, Kecamatan Jatiasih pada hari pertama berangkat sekolah setelah libur panjang, Senin (6/1) (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Nurhayati mengungkapkan sekolah sudah mempersiapkan hari pertama semester sekolah dengan berbagai persiapan, salah satunya dengan membersihkan kelas. Namun hujan deras membuat kelas terendam air dan lumpur.

"Saya berterima kasih pada berbagai pihak telah membantu bersihkan sekolah termasuk anak-anak Pramuka yang sudah dua hari ikut membantu," ucapnya.

3. 90 persen sarana prasarana rusak

Kondisi SDN Jatirasa V, Kecamatan Jatiasih pada hari pertama berangkat sekolah setelah libur panjang, Senin (6/1) (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Nurhayati mengatakan akibat banjir hampir 90 persen fasilitas, sarana dan prasana rusak bahkan ada yang hancur. Dia memperkirakan butuh waktu satu bulan untuk memulihkan kondisi tersebut.

"Sementara ini anak diliburkan sampai satu atau dua minggu ke depan," tambahnya. 

4. Laptop, infocus, sound system rusak, dan sejumlah dokumen penting hanyut terbawa banjir

Kondisi SDN Jatirasa V, Kecamatan Jatiasih pada hari pertama berangkat sekolah setelah libur panjang, Senin (6/1) (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Ia menjelaskan, tidak hanya bangunan dan ruang kelas saja yang rusak. Sejumlah dokumen penting milik sekolah juga hilang terbawa banjir.

“Rapor ada yang belum diambil, administrasi guru. Buku yang sudah disiapin untuk semester baru juga habis semua,” tuturnya.

Nurhayati belum bisa merinci berapa kerugian yang dialami sekolah usai banjir besar tersebut. Ia menjelaskan, fokusnya saat ini adalah bangunan sekolah bisa segera bersih kembali.

“Laptop, infocus, sound system rusak semua. Atap jebol, belum lama dibenerin padahal,” ujarnya.

Editorial Team