Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Jakarta, IDN Times - Dokter Spesialis Paru RSUD Nabire, Mawartih Susanti ditemukan meninggal dunia dalam kondisi tak wajar di rumah dinasnya, pada Kamis (9/3/2023).

Karo Penmas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan, saat ini penyidik Polda Papua tengah mengumpulkan bukti-bukti. Salah satunya, rekaman CCTV dari sekitar lokasi tewasnya Mawartih.

"Tentu penyidik telah mengumpulkan bukti-bukti, salah satunya adalah kamera pengawas atau CCTV di sekitar lokasi penemuan jenazah," ujarnya di Jakarta, Jumat (17/3/2023).

1. Polda Papua masih menunggu hasil autopsi

Gedung baru Polda Papua diresmikan TNI-Polri. (ANTARA/HO-Humas Polri)

Selain itu Ramadhan mengatakan penyidik Polda Papua juga telah memeriksa sejumlah saksi dan melakukan olah TKP soal kematian korban.

Saat ini pihak kepolisian masih menunggu hasil autopsi dari jenazah Mawartih guna proses penyelidikan lebih lanjut.

"Polda Papua telah melakukan olah TKP sebanyak 6 kali dan telah melakukan pemeriksaan terhadap saksi, ada 28 saksi-saksi yang telah diambil keterangannya," ucapnya.

2. Marwatih ditemukan meninggal dunia dalam kondisi tak wajar

Kediaman almarhum dokter Mawartih di Jalan Manuruki Makassar, Senin (13/3/2023). IDN Times/Istimewa

Sebelumnya, Dokter Spesialis Paru RSUD Nabire, Mawartih Susanti yang ditemukan tewas dalam kondisi tak wajar. Mulutnya berbusa, badan penuh lebam, bahkan tulang rusuk patah, di rumah dinasnya pada Kamis (9/3/2023).

Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengaku telah berkoordinasi dengan IDI cabang Nabire dan IDI wilayah Papua untuk ikut menginvestigasi kasus kematian itu.

3. Jenazah Mawartih sudah diterbangkan ke Makassar

Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin melayat ke rumah duka mendiang dokter Mawartih Susanty di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, pada Senin (13/3/2023). (dok. Kemenkes)

Ketua PB IDI Adib Khumaidi menambahkan saat ini jenazah Mawartih sudah diterbangkan dari Nabire ke Makassar untuk selanjutnya dilakukan proses autopsi yang sudah disetujui oleh keluarga Mawartih.

"Mengenai informasi penyebab kematian yang beredar di media dan sosial media, kami meminta seluruh pihak untuk menunggu pengumuman hasil otopsi untuk menghindari misinformasi," kata Adib dalam keterangan tertulisnya.

Editorial Team