Jakarta, IDN Times - Sesuai dengan harapan dari Menteri BUMN Erick Thohir untuk kemandirian vaksin COVID-19 dalam negeri, Indonesia akan segera memulai pembuatan vaksin COVID-19 secara mandiri yang akan dibuat Induk Holding BUMN Farmasi Bio Farma dengan nama Vaksin BUMN.
Direktur Utama (Dirut) Bio Farma Honesti Basyir mengatakan, setiap vaksin jenis baru untuk penyakit baru harus melalui tahapan-tahapan yang secara ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan, serta harus benar-benar dilakukan secara hati-hati dengan memperhatikan unsur, keamanan, khasiat atau efikasi, dan mutu dari vaksin. demikian juga dengan Vaksin BUMN.
“Dalam kondisi normal, satu jenis vaksin bisa dikembangkan dalam waktu yang cukup lama, biasanya lebih dari 10 tahun. Namun, dalam kondisi darurat seperti saat ini, penelitian vaksin COVID-19 bisa dilakukan akselerasi, dengan tetap memperhatikan standar keamanan, khasiat, atau efikasi, dan mutu yang dikeluarkan oleh Badan POM. Seperti halnya vaksin COVID-19 yang saat ini sudah beredar merupakan hasil akselerasi, mengingat mudahnya wabah ini menyebar,” ungkap Honesti.