Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi vaksin COVID-19 untuk disuntikkan ke penerima vaksin. (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)
Ilustrasi vaksin COVID-19 untuk disuntikkan ke penerima vaksin. (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah akan terus mengupayakan ketersediaan vaksin dosis ketiga atau booster untuk masyarakat Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan saat ini Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) masih melakukan kajian terhadap sejumlah merek vaksin untuk vaksin booster.

"Sedang dilakukan kajian dosis ketiga dari beberapa produsen antara lain Pfizer, Sinovac, Astrazeneca sedang berproses di BPOM," kata Airlangga dalam konferensi pers PPKM dilansir YouTube Sekretariat Presiden, Senin (20/12/2021) malam.

 

1. Vaksin Nusantara sampai vaksin merah putih jadi opsi vaksin booster

Eks Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto ketika mengikuti rapat kerja dengan komisi IX di Kompleks Parlemen, Senayan pada 10 Desember 2020. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Selain tiga merek vaksin tersebut Airlangga menyatakan, sejumlah vaksin buatan dalam negeri juga dipertimbangkan menjadi vaksin booster sesuai arahan Presiden RI Joko 'Jokowi' Widodo.

Sejumlah opsi vaksin booster lokal tersebut yakni vaksin merah putih, vaksin yang dikembangkan oleh BUMN dan Baylor College of Medicine AS, serta vaksin kerja sama dalam negeri termasuk kerja sama Universitas Airlangga dengan Biotis Pharmaceutical, Kalbe Farma dengan Genexine dan vaksin nusantara.

"Ini akan dimatangkan dan disiapkan regulasinya termasuk regulasi dari harga masing-masing vaksin tersebut," ucap dia.

2. Vaksinasi booster dimulai Januari 2022

Menkes Budi Gunadi Sadikin saat memberikan penjelasan terkait Layanan Telemedicine untuk Pasien Isolasi Mandiri. (youtube.com/Kementerian Kesehatan RI)

Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan vaksin COVID-19 dosis ketiga atau booster untuk kelompok lanjut usia (lansia) akan diberikan secara gratis pada Januari 2022. Hal itu disampaikan Budi saat rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi IX DPR RI, Selasa (14/12/2021).

"Booster ini kami berikan berbasis risiko, yakni kepada orang-orang lansia. Karena di mana pun di seluruh dunia, booster ini dibagikan berbasis risiko, sesudah tenaga kesehatan itu diberikan ke lansia," kata Budi seperti dikutip dari ANTARA

3. Booster gratis berlaku untuk Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan

BPJS Kesehatan (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)

Budi menuturkan pemerintah membagi dua skenario pembiayaan vaksinasi booster pada Januari 2022 mendatang. Budi mengatakan vaksin booster gratis dibiayai negara berlaku untuk lansia dan non-lansia Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan. 

Sedangkan, vaksinasi mandiri dan non-lansia akan melibatkan perusahaan farmasi swasta.

"Kami akan buka agar perusahaan farmasi mengimpor vaksinnya dan langsung menjualnya kepada masyarakat, sehingga terjadi keseimbangan di pasar dan akses masyarakat dalam memilih jenis vaksin menjadi lebih banyak," jelasnya.

Editorial Team