Jakarta, IDN Times - Momentum penyuntikan perdana vaksin virus corona (SARS-CoV-2) kepada Presiden Joko Jokowi" Widodo menjadi ikhtiar baru di tengah pandemik COVID-19 yang tak kunjung melandai di tanah air.
Jokowi menerima suntikan dosis pertama vaksin COVID-19 CoronaVac buatan perusahaan asal Tiongkok, Sinovac, oleh Tim Dokter Kepresidenan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (13/1/2021). Ini sekaligus menandai program vaksinasi di Indonesia dimulai.
Detik-detik orang nomor satu di Indonesia itu mendapatkan vaksinasi COVID-19 disaksikan oleh jutaan pasang mata melalui siaran langsung sejumlah stasiun televisi maupun siaran digital. Sekira pukul 09.36 WIB, Jokowi mengawali tahapan vaksinasi dengan melakukan pemeriksaan. Sebelum disuntik, mantan Wali Kota Solo ini dilakukan pemeriksaan kesehatan serta klarifikasi kesehatan untuk memastikan telah memenuhi persyaratan untuk divaksin.
Usai dinyatakan memenuhi syarat dan kriteria, Jokowi menerima suntikan sekira pukul 09.43 WIB. Mengenakan kemeja putih lengan panjang dan celana panjang hitam yang menjadi ciri khasnya, Jokowi tampak tenang saat Profesor Abdul Muthalib mulai menyuntikkan vaksin ke lengan kirinya.
Yang menjadi sorotan publik dalam momen tersebut justru tangan Prof Abdul yang tampak tremor atau gemetar saat menyuntikkan jarum ke lengan Jokowi selama 12 detik. Namun, Wakil Ketua Dokter Kepresidenan tersebut menjalankan tugasnya dengan baik hingga akhir. Jokowi pun tampak tertawa dan mengaku tidak merasakan sakit saat disuntik. "Nggak terasa apa-apa, waktu suntik ya. Tapi setelah dua jam agak pegal dikit. Agak pegal dikit," ucap Jokowi seraya tersenyum.
Ucapan syukur pun meluncur dari lisan Prof Abdul, "Alhamdulillah saya berhasil menyuntik bapak presiden tanpa ada pendarahan, Alhamdulillah tanpa rasa sakit."
Sayangnya, di tengah euforia penyuntikan perdana vaksin COVID-19 ini, kasus positif virus corona di Indonesia mencetak rekor baru dengan penambahan 11.278 orang. Dengan penambahan ini, total jumlah orang yang terpapar COVID-19 di tanah air mencapai 858.043 kasus. Angka kematian pun bertambah cukup tinggi sejumlah 306 orang, sehingga sudah 24.951 orang yang meninggal akibat COVID-19.
Setelah vaksinasi perdana, mulai hari ini, Kamis (14/1/2021) pelaksanaan vaksinasi COVID-19 akan terus dilanjutkan di seluruh provinsi, kabupaten/kota di Indonesia.
Kelompok prioritas pertama adalah tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, tenaga penunjang yang bekerja pada fasilitas pelayanan kesehatan, TNI/Polri, aparat hukum, dan petugas pelayanan publik lain.