Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App

Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, jumlah vaksinasi COVID-19 di Indonesia berada di urutan ke lima terbanyak di dunia. Per hari ini, sudah ada 94.223.690 orang di Indonesia menerima vaksinasi dosis pertama.

"Indonesia rangking kelima dunia, kita naik satu tingkat menyusul Jepang," ujar Budi dalam konferensi pers virtual yang ditayangkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (4/10/2021).

Sementara itu, jumlah orang yang sudah menerima dosis kedua sebanyak 53.006.923.

1. Indonesia sudah terima 222 juta vaksin

ilustrasi vaksin rabies. (IDN Times/Arief Rahmat)

Lebih lanjut, Budi mengatakan, Indonesia saat ini sudah menerima 222 juta dosis vaksin COVID-19. Sebanyak 193 juta dosis sudah dikirim ke seluruh daerah.

"Stok masih 70 jutaan (dosis), masih banyak. Kita terus bicarakan percepatan vaksinasi," katanya.

2. PPKM diperpanjang hingga 18 Oktober, Luhut klaim COVID-19 RI membaik

Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan. (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Dalam konferensi pers itu, pemerintah juga memperpanjang penerapan PPKM level hingga 18 Oktober 2021. Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, situasi pandemik COVID-19 di Indonesia menunjukkan perbaikan.

"Kasus konfirmasi nasional turun 98 persen dan kasus konfirmasi Jawa-Bali juga menunjukkan penurunan hingga 98,7 persen dari puncaknya pada 15 Juli lalu," kata Luhut.

3. Luhut sebut reproduksi virus corona di Jawa sudah di bawah satu

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Kemudian, Luhut juga menyampaikan bahwa tingkat reproduksi virus corona di Jawa sudah berada di bawah satu. Sementara, di Bali masih berada di angka satu.

"Selain itu, jumlah testing yang dilakukan per hari terus mengalami peningkatan sehingga dapat menurunkan tingkat positivity rate yang sudah berada di bawah 1," ujar Luhut.

Wakil Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) ini menyebut, testing di Indonesia juga mengalami peningkatan. Sehingga, ia membantah apabila turunnya kasus karena testing yang menurun.

"Testing terus alami peningkatan. Jadi tidak benar kalau testing angkanya turun. Testing itu rata-rata di sekitaran 75 ribu. Kami berupaya sampai 400 ribu, 200 ribu, 300 ribu, tapi sepertinya kita akan range dari 175-250 ribu," terang dia.

Editorial Team