Ilustrasi media sosial (IDN Times/Sunariyah)
Nahasnya, peristiwa kelam itu tak berhenti di sana. Usai dilarikan ke rumah sakit di hari yang sama untuk melakukan pemeriksaan dan melaporkan ke pihak kepolisian, korban masih terus mengalami teror dari pelaku.
"Pertama-tama mencoba minta maaf kemudian sekali lagi mengancam saya karena dia merasa ‘sudah membiarkan saya hidup’. Dia menggunakan VPN untuk meneror Instagram lama saya,” ungkap korban.
Dalam cerita yang diunggah di media sosial, korban juga menunjukkan dengan jelas wajah pelaku dan teror yang dilayangkan pelaku selama ini.
“Saya tidak akan melakukan ini jika polisi akan mengambil tindakan. Tapi menurut hukum, saya tidak memiliki cukup bukti untuk memasukkannya (pelaku) ke dalam penjara hingga yang bisa saya lakukan hanyalah mengungkapkannya,” kata korban dalam awal ceritanya.
Untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana peristiwa ini terjadi, IDN Times telah mencoba menghubungi korban, namun belum mendapat respons.