Jakarta, IDN Times - "Berikan ventilator ini pada pasien yang muda saja, mereka lebih perlu diselamatkan daripada saya” ujar Profesor dokter Taufik SpP(K) kepada anaknya yang juga seorang dokter, saat dirawat di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta.
Meski napasnya sesak karena terserang COVID-19, dokter paru ini menolak ventilator yang sudah dipersiapkan. Hanya dalam hitungan jam, Taufik mengembuskan napas terakhir.
Kisah haru dan menyentuh dokter paru yang juga Guru Besar Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang ini viral di media sosial.