Ilustrasi media sosial (/IDN Times/Sukma Shakti)
Masduki menambahkan, Wapres tidak akan melaporkan hal tersebut kepada kepolisian. Hanya ia mengingatkan kepada seluruh masyarakat terkait pentingnya literasi media sosial, agar kita semua terhindar dari arus informasi yang belum tentu kebenarannya.
Menurut Masduki, pelaku SM telah termakan oleh maraknya berita bohong atau hoaks di medsos, sehingga mengunggah narasi negatif kepada Wapres Ma’ruf Amin.
“Kata-katanya sangat mengejutkan kan itu, ulama tapi penjahat agama itu kan luar biasa kata-kata itu. Nah dari mana bisa punya kesimpulan seperti itu. Itu kan jalan pikirannya sudah macam-macam itu. Ini kan pengaruh dari media sosial, makanya kita minta polisi agar itu di dalami,” tuturnya.
Sebelumnya, kolase foto Ma’ruf Amin yang disandingkan dengan Kakek Sugiono viral di media sosial (medsos). Warganet kemudian banyak yang mengomentari hal tersebut karena tidak selayaknya Wapres yang merupakan simbol dan lambang sebuah negara, diperlakukan dengan tidak sepantasnya.
IDN Times mencoba menelusuri unggahan SM tersebut lewat akun Facebook-nya, namun yang bersangkutan telah menghapus unggahannya itu. SM kemudian menulis permohonan maaf kepada keluarga besar Wapres atas kesalahannya itu.
"Dari hati yang paling dalam dan menghaturkan sepuluh jari sekali lagi saya mohon maaf," tulis SM di akun Facebook-nya.