Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Seorang nenek tersungkur setelah ditendang seorang pelajar di Tapsel, Sabtu (19/11/2022). (Istimewa)

Jakarta, IDN Times - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengaku prihatin atas kekerasan fisik yang dilakukan oleh sejumlah pelajar pada seorang nenek yang kemudian viral. Kekerasan ini dilakukan terhadap nenek diduga orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di pinggir jalan di Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatra Utara.

"Kekerasan dalam bentuk apapun tidak boleh dilakukan oleh siapapun dengan dalih apapun. Apalagi mirisnya, alasan melakukan kekerasan hanya sekedar iseng," kata Komisioner KPAI, Retno Listyarti, Senin (21/10/2022).

1. Pengasuhan negatif yang utamakan kekerasan dan ketegasan

Ilustrasi kekerasan (IDN Times/Sukma Shakti)

Retno menjelaskan, anak-anak yang tega melakukan kekerasan, umumnya adalah korban kekerasan juga dalam lingkungan tempatnya dibesarkan.

Diduga kuat pengasuhan yang dilakukan keluarganya, bisa jadi adalah pengasuhan negatif yang menerapkan disiplin dengan kekerasan, sehingga terjadi peniruan.

"Biasanya luka batin yang dialami seorang anak akibat kekerasan yang dialaminya, sangat mungkin dilampiaskan anak korban kepada orang lain di luar rumahnya, yang dianggap lebih lemah dari dirinya, salah satunya seperti pada kasus ini, di mana anak pelaku begitu mudahnya menendang seorang nenek yang diduga ODGJ," katanya.

2. Perlu pemberian sanksi yang membuat jera para pelaku anak

Editorial Team

Tonton lebih seru di