Ilustrasi saat banjir di Jalan Jatinegara Barat, Kampung Pulo, Jakarta. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
Sementara dari sisi kebencanaan, Deputi Bidang Meteorologi Guswanto menyorot potensi terjadinya bencana hidrometeorologi di Jawa Barat imbas cuaca ekstrem dalam periode sepekan ke depan.
Guswanto mengatakan, kejadian bencana sering muncul akibat cuaca ekstrem seperti hujan intensitas tinggi hingga ekstrem. Menurut pengamatan BMKG, provinsi Jawa Barat menjadi salah satu daerah dengan angka bencana hidrometeorologi yang tinggi.
Bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor dan banjir bandang seringkali terjadi di tiga provinsi yakni Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.
“Khusus untuk Nataru, kami ingin menyampaikan kejadian cuaca ekstrem itu perlu diwaspadai di Jawa Barat karena berpotensi terjadi bencana,” kata Guswanto.
Sementara di Tangerang, BMKG memprediksi, ada potensi cuaca ekstrem jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru). Beberapa wilayah diprediksi mengalami hujan lebat dan sangat lebat yang berpotensi terjadi hingga 1 Januari 2023.
"BMKG pusat, sudah mengeluarkan rilis bahwa dari hari Natal 25 Desember 2022 hingga Tahun Baru 1 Januari 2023, beberapa wilayah akan mengalami hujan lebat dan hujan sangat lebat," kata Pejabat Fungsional Madya BMKG Kota Tangerang, Maria Evy Trianasari.
Cuaca ekstrem itu dipengaruhi adanya sirkulasi perairan di Samudera Hindia dan Samudera Pasifik sehingga pertumbuhan awan ini terjadi lebih banyak akibat seruakan angin.