Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDI Perjuangan, Hilda Kusuma Dewi bersama pasangan Pramono Anung-Rano Karno (IDN Times/Istimewa)

Jakarta, IDN Times - Visi dan misi pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung dan Rano Karno, dinilai relevan dalam menghadapi tantangan Jakarta saat ini. Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDI Perjuangan, Hilda Kusuma Dewi, mengatakan program terkait kesejahteraan dan keadilan sosial harus dikedepankan.

“Saya menyambut baik visi dan misi yang mereka usung. Menurut saya, visi dan misi tersebut sangat relevan dengan tantangan yang dihadapi Jakarta saat ini, khususnya terkait kesejahteraan dan keadilan sosial,” ujar Hilda, Senin (16/9/2024).

Menurut Hilda, visi pasangan Pramono-Rano tidak hanya terfokus pada aspek ekonomi, tetapi juga pada pemerataan kesejahteraan.

“Ini sangat penting karena Jakarta tidak bisa hanya maju secara ekonomi tanpa mempertimbangkan kesejahteraan seluruh warganya. Pemerataan ini akan membantu mengatasi ketimpangan sosial yang masih menjadi masalah besar di Jakarta,” kata dia.

Pramono-Rano ingin menjadikan Jakarta sebagai kota global yang berdaya saing, menyejahterakan dan berkelanjutan. Pramono-Rano juga mengusung empat misi utama untuk membangun Jakarta sebagai kota global, sejahtera dan berkelanjutan.

Empat misi ini mencakup pembangunan manusia, ekonomi, pemerintahan, dan lingkungan, dengan tujuan menjadikan Jakarta sebagai kota yang ramah bagi seluruh warganya, tanpa mengorbankan keberlanjutan dan keadilan sosial.

1. Ada terkait pembangunan manusia yang modern dan berbudaya

Bakal calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung-Rano Karno saat akan mendaftar ke KPU DKI Jakarta pada Rabu (28/8/2024). (IDN Times/Aryodamar)

Terkait dengan mmisi Pramono-Rano dalam membangun masyarakat modern dan berbudaya, Hilda menilai bahwa langkah tersebut mencerminkan semangat menjaga keseimbangan antara kemajuan teknologi dan nilai-nilai sosial budaya.

“Misi tersebut mencerminkan keinginan mereka untuk membawa Jakarta maju tanpa melupakan identitasnya. Kebudayaan adalah jati diri kota ini yang tidak boleh hilang di tengah perkembangan zaman,” ucap dia.

2. Ada tata kelola pemerintahan yang transparan

Editorial Team

Tonton lebih seru di