Ilustrasi hujan (IDN Times/Sukma Shakti)
Raditya menyampaikan, menurut prediksi BMKG hingga Sabtu (17/4/2021) pukul 19.00 WIB, posisi siklon tropis tersebut masih akan berada di perairan Samudera Pasifik. Siklon diperkirakan bergerak menuju sebelah utara Maluku Utara, atau pada 11.7 LU dan 129.7 BT, atau sekitar 1.040 kilometer sebelah utara timur laut Tahuna.
Adapun, siklon tropis ini diperkirakan bergerak dengan kecepatan 10 knot atau 19 km/jam dengan kekuatan 95 knots atau 185 km/jam dengan tekanan 935 hPa.
"Akibat adanya pergerakan dan fenomena siklon tropis tersebut, maka BMKG memprediksi dampaknya dapat berupa potensi hujan lebat disertai kilat/petir serta angin kencang di sembilan wilayah meliputi Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, dan Papua Barat," jelas Raditya.
Selanjutnya, ia menerangkan, gelombang air laut setinggi 1,25-2,5 meter berpeluang terjadi di Laut Sulawesi, Perairan Kepulauan Sangihe, Perairan Kepulauan Sitaro, Perairan Bitung-Likupang, Laut Maluku, Perairan Selatan Sulawesi Utara, Laut Halmahera, dan Perairan Biak hingga Jayapura.
Selain itu, gelombang air laut dengan ketinggian rata-rata 2,5 sampai empat meter juga berpeluang terjadi di Perairan Kepulauam Talaud dan Perairan utara Halmahera. Begitu juga gelombang air laut setinggi empat hingga enam- meter berpeluang terjadi di Samudra Pasifik Utara Halmahera hingga Papua Barat.