Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Wajah Baru Situs Batutulis Bogor Diresmikan Menteri Fadli Zon
Menteri Kebudayaan Fadli Zon saat meresmikan Wajah Baru Situs Batutulis Bogor, Jawa Barat, Kamis (31/12/2025). Istimewa

Intinya sih...

    • Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyiapkan anggaran besar untuk pengembangan kawasan ini.

  • Anggaran tahap awal sekitar Rp400 juta difokuskan pada efisiensi perlindungan situs.

  • Sementara pembangunan Museum Pajajaran dengan anggaran Rp16 miliar

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bogor, IDN Times - Kota Bogor menutup 2025 dengan sebuah kado istimewa bagi dunia kebudayaan. Revitalisasi Situs Prasasti Batutulis resmi diresmikan, Rabu (31/12/2025). Kawasan bersejarah ini kini tampil lebih terintegrasi dan modern, siap menjadi pusat edukasi sejarah Jawa Barat.

Peresmian ini dihadiri langsung Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Sekda Jabar Herman Suryatman, dan Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim.

Sebelum direvitalisasi, akses di kawasan Prasasti Batutulis cenderung terbatas karena sekat-sekat tembok. Kini, kawasan ini dibuat lebih luas dan menyatu dengan rencana pembangunan Museum Pajajaran.

"Hanya dalam waktu dua bulan, kita berhasil merevitalisasi dan mengintegrasikan situs ini. Sebelumnya, akses di sini terbatas karena tembok-tembok, namun sekarang sudah terintegrasi," ujar Fadli Zon.

Ia menambahkan lokasi ini nantinya tidak hanya sekadar situs diam, tetapi menjadi bagian dari ekosistem Museum Pajajaran yang akan menyimpan berbagai artefak bersejarah Sunda.

1. Pengamanan fisik dengan pelindung kaca khusus

Menteri Sosial (Mensos) Syaifullah Yusuf menyerahkan dokumen usulan pahlawan ke Menteri Kebudayaan Fadli Zon di Kembud, Selasa (21/10/2025).

Salah satu fokus utama revitalisasi kali ini adalah perlindungan fisik prasasti. Untuk mencegah kerusakan akibat faktor manusia maupun alam, pemerintah memasang pelindung kaca transparan di sekeliling prasasti.

"Fokus awal kita adalah pengamanan fisik prasasti. Untuk mencegah pelapukan dan kerusakan akibat kontak langsung seperti dipegang atau disiram minyak, kami memasang pelindung kaca. Prasasti tetap terlihat jelas (visible), namun kelestariannya terjaga," jelas Fadli Zon.

Ia juga mengungkapkan bahwa anggaran tahap awal ini menelan biaya sekitar Rp400 juta yang difokuskan pada efisiensi perlindungan situs.

2. Pembangunan Museum Pajajaran dengan anggaran Rp16 miliar

Suasana gerbang Istana Batutulis di momen ultah Ketua Umum PDIP Megawati, Kamis (23/1/2025). (Linna Susanti/IDN Times).

Pemerintah Provinsi Jawa Barat menunjukkan keseriusan dalam mengembangkan kawasan ini. Sekda Jabar, Herman Suryatman, menyatakan atas arahan Gubernur Deddy Mulyadi, Pemprov telah menyiapkan anggaran jumbo untuk pengembangan lebih lanjut.

"Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang kami siapkan kurang lebih sebesar Rp16 miliar. Kami akan mem-backup penuh dan berkolaborasi dengan Pemda Kota Bogor," ungkap Herman.

Dana tersebut nantinya akan dialokasikan untuk pembangunan fisik museum, tata pamer, hingga pembuatan narasi sejarah (storyline) yang menarik bagi pengunjung. Kawasan ini juga direncanakan memiliki amphitheater sebagai pusat kegiatan seni generasi muda.

3. Target jadi pusat ekonomi kreatif dan Intellectual Property (IP)

Salah satu kegiatan unik Teman Surga yakni meronce manik manik menjadi kerajinan yang bermanfaat, Selasa (27/5/2025).(IDN Times/Cokie Sutrisno)

Sementara, menurut Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim, revitalisasi ini bukan hanya soal pelestarian sejarah, tapi juga pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal. Ia ingin kawasan Batutulis menjadi destinasi wisata yang lengkap dengan fasilitas penunjang.

"Paling penting adalah bagaimana kawasan ini bermanfaat bagi masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan melalui kesempatan berusaha—seperti penyediaan suvenir, merchandise, hingga kafe kuliner bagi wisatawan yang berkunjung," kata Dedie.

Dedie berharap sejarah Pajajaran di Batutulis ini bisa dikelola secara profesional sehingga menjadi sebuah Intellectual Property (IP) yang kuat dan mampu bersaing secara global.

Editorial Team