Jakarta, IDN Times - Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Sony Sonjaya, mengenang pengalaman masa kecilnya yang hanya dibekali dengan sarapan nasi sangrai lantaran keluarganya tak mampu membeli minyak goreng. Menurutnya, hal ini menunjukkan kondisi keterbatasan gizi pada masa itu.
"Saya masih teringat bagaimana waktu kecil saya bangun pagi-pagi mau sekolah, masih syukur dapat sarapan dengan nasi goreng, bukan nasi goreng, nasi sangrai. Karena pada waktu itu menggoreng nasi saja tidak punya kemampuan untuk membeli minyak goreng, ibu saya pada waktu itu. Sehingga hanya makan dengan bala-bala saja, kalau di Bandung ya, kalau di Indonesia namanya bakwan, itu adalah satu kemewahan," ungkapnya saat menghadiri Peluncuran Modul Pelatihan Implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG), Edukasi Gizi, dan Pedoman Kantin di Satuan Pendidikan, yang digelar di Jakarta, Jumat (21/11).
