Wakil Sekjen MUI: Khilafah Tidak Sama dengan PKI

Jakarta, IDN Times - Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Adjamuddin Ramly menegaskan, khilafah tidak sama dengan komunis. Menurut dia, khilafah justru merupakan bagian dari sejarah Islam yang berhak diketahui oleh seluruh umat Islam di dunia, termasuk di Indonesia.
"Namanya khilafah itu bagian dari pada substansi ajaran Islam dan bagian dari sejarah Islam, yang tidak sama dengan PKI, yang tidak sama dengan komunisme. Ini perlu diperhatikan," kata Adjamuddin dalam tayangan Apa Kabar Indonesia Petang di TV One, Sabtu (22/8/2020).
Pernyataan Adjamuddin ini terkait video yang viral di media sosial yang memperlihatkan beberapa anggota Banser mendatangi seorang pria berpeci putih, yang diduga bagian dari organisasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang mengajarkan soal khilafah di Rembang, Jawa Tengah.
1. Menurut Adjamuddin, pembahasan mengenai khilafah tidak seharusnya dilarang
Menurut Adjamuddin, diskusi tentang khilafah tidak seharusnya dilarang. "Bukanlah karena kita mengetahui khilafah lantas kita terapkan di negeri ini," kata Adjamuddin.
Dia mengingatkan bahwa umat Islam di Indonesia sudah sepakat tentang negara Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
"Tetapi khilafah itu tidak boleh dilarang dan tidak boleh berhenti didiskusikan terus-menerus dan bisa dipidatokan. Tapi bukan untuk diimplementasikan," kata Adjamuddin.
Menurut dia, hal ini tetap perlu diketahui untuk menjadi ilmu pengetahuan. "Karena itu bagian dari pada sejarah Islam. Itu dia tidak sama dengan komunisme. Berbeda," ujar dia lagi.