Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi masyarakat melakukan perjalanan luar kota (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)
Ilustrasi masyarakat melakukan perjalanan luar kota (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

Jakarta, IDN Times - Ketua Satgas Covid-19, Letnan Jenderal TNI Doni Monardo mencatat bahwa ada 1.214 warga asing dan warga Indonesia dari luar negeri yang terkonfirmasi COVID-19. Berdasarkan data perjalanan luar negeri yang dihimpun sejak 28 Desember 2020, ada 1.092 WNI dan 122 WNA dinyatakan positif saat tiba di Indonesia. 

"Padahal semua ini membawa surat keterangan bebas COVID-19," kata Doni dalam konferensi pers Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro Jilid 3 secara daring, Sabtu (20/2/2021).

1. Berasal dari 10 negara kedatangan dengan kasus terbanyak

Ilustrasi petugas medis yang menangani COVID-19 (ANTARA FOTO/Basri Marzuki)

Doni menjabarkan bahwa WNA dan WNI tersebut berasal dari berbagai dengara. Berikut 10 negara asal keberangkatan WNA dan WNI dengan kasus positif terbanyak:

  • Arab Saudi: 352 WNI
  • Uni Emirat Arab: 9 WNA dan 245 WNI
  • Turki: 3 WNA dan 102 WNI
  • Malaysia: 6 WNA dan 73 WNI
  • Qatar: 12 WNA dan 57 WNI
  • Singapura: 4 WNI dan 43 WNA,
  • Jepang: 12 WNA dan 32 WNI
  • Korea: 10 WNA dan 19 WNI
  • Hongkong: 3 WNA dan 25 WNI
  • Taiwan: 3 WNA dan 22 WNI

2. Kapan WNA dan WNI itu tertular COVID-19?

Kepala BNPB Doni Monardo (Dok. BNPB)

Sedangkan kasus positif WNA terbanyak beradasarkan kewarganegaraan berasal dari India 13 orang, Qatar dan Jepang masing-masing 12 orang, kemudian Korea 10 orang dan Uni Emirat Arab 9 orang.

"Sekarang pertanyaannya adalah apakah mereka ini terpapar tetapi belum terinfeksi atau terpapar selama penerbangan," kata Doni dalam jumpa pers Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro Jilid 3 pada Sabtu (20/2).

3. Dari total 58.882 spesimen, ada 1.214 kasus positif dari luar negeri

ilustrasi tenaga kesehatan dan keluarga pasien (ANTARA FOTO/Fauzan)

Doni menjelaskan bahwa 1.214 pendatang yang terkonfirmasi positif corona tersebut terjaring setelah Satgas Covid-19 melakukan swab test pada 58.882 spesimen. Artinya persentasi positif dari jumlah spesimen yang diperiksa adalah 2,1 persen. 

"Swab pertama terjaring 889 pendatang yang positif, tetap lakukan karantina bagi mereka yang positif, dan swab kedua terjaring lagi 325 pendatang yang positif selama 29 Desember 2020-18 Februari 2021," kata dia

Doni  merasa bahwa kebijakan untuk memeriksa pendatang dari luar negeri sangat efektif untuk memerangi penularan COVID-19 di dalam negeri. Hal ini juga dapat berguna dan berpengaruh bagi kesehatan masyarakat Indonesia..

"Jika pemeriksaan ini lalai, mungkin kasus COVID-19 di Indonesia akan lebih besar lagi," katanya.

4. Mungkin disebabkan selang masa inkubasi

Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito berpose usai memberikan keterangan di Kantor Presiden, Jakarta (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Sebelumnya, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Nasional, Wiku Adisasmito, mengatakan kasus semacam ini biasa ditemukan dari para pelaku perjalanan luar negeri. Sebab, berdasarkan penelitian masa inkubasi virus corona adalah 5-6 hari setelah tertular.

“Jadi tes 3-4 jam sebelum keberangkatan hasilnya negatif, sampai di sini dites ulang positif karena masa inkubasi tersebut,” ujar Wiku.

Editorial Team